Antara Konser Coldplay dan Piala Dunia U-17, Ini Keistimewaan Stadion Utama GBK

Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK)
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) | gbk.id

FORUM KEADILAN – Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. FIFA memberikan kehormatan itu kepada Indonesia untuk menggantikan Peru yang mengundurkan diri lantaran belum siap secara infrastruktur.

Penunjukan Indonesia ini sontak mendapat sambutan meriah dari pecinta sepakbola tanah air. Setidaknya ini bisa menjadi obat pelipur lara setelah pembatalan Piala Dunia U-20 yang diumumkan Maret 2023 lalu.

Bacaan Lainnya

Kendati pengumuman Indonesia tuan rumah Piala Dunia U-17 secara mendadak, namun hal itu tak terlalu menjadi persoalan. Sebab, sejumlah stadion di Indonesia sebelumnya telah dinyatakan lolos uji kelayakan untuk pertandingan level Internasional.

Diketahui, sebelum pengumuman pembatalan Piala Dunia U-20, tim dari FIFA sudah sempat melakukan penilaian ke sejumlah stadion dan dinyatakan layak untuk gelaran Piala Dunia, salah satunya Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

SUGBK yang merupakan stadion bersejarah di Indonesia ini kemungkinan akan menjadi salah satu lokasi utama gelaran Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung pada 10 November hingga 2 Desember 2023 mendatang. Bahkan tak menutup kemungkinan, acara pembukaan akan digelar di sana.

Namun, belakangan hal ini menjadi polemik, lantaran stadion yang berlokasi di Senayan, Jakarta Pusat itu sudah terlanjur dibooking untuk konser band kenamaan Coldplay.

Konser band asal Inggris itu dijadwalkan berlangsung pada 15 November 2023, sebagai rangkaian dari tur Asia. Masyarakat Indonesia, khususnya fans Coldplay sudah menanti-nanti konser tersebut. Bahkan, para fans telah melalui perang tiket demi menyaksikan sang idola secara langsung.

Meski belum ada kejelasan dari PSSI maupun FIFA ihwal penggunaan GBK, namun besar kemungkinan stadion tersebut akan digunakan, sehingga konser Coldplay terancam ditunda atau digeser ke tempat lain.

SUGBK sendiri saat ini merupakan stadion sepak bola asosiasi terbesar ke-28 di dunia dan stadion sepak bola asosiasi terbesar ke-8 di Asia, dengan kapasitas penonton sebanyak 77.193 orang.

Terbaru, situs bernama Ticketgum menyebut SUGBK masuk dalam daftar 10 stadion terbaik di dunia, dengan berada di posisi ke-8 mengalahkan Santiago Bernabeu Spanyol, dan Gillette Stadium di USA.

Sejumlah perhelatan internasional pernah berlangsung di stadio karya arsitek Friedrich Silaban itu. Di antaranya yakni Asian Games 1962,
Ganefo 1963, sejumlah perhelatan Sea Games (1979,1987,1997 dan 2011) final Piala Asia AFC 2007, pembukaan dan penutupan Asian Games 2018, lokasi upacara pembukaan dan pertandingan atletik Asian Para Games 2018.

Laga FIFA Matchday Indonesia melawan Argentina juga berlangsung di SUGBK pada Senin, 19 Juni 2023 lalu. Kendati tak dihadiri sang megabintang Lionel Messi, namun pertandingan itu cukup membuat SUGBK menjadi sorotan dunia.

SUGBK sendiri mulai dibangun pada 8 Februari 1960 dan selesai pada 21 Juli 1962. Awalnya stadion ini memiliki kapasitas tempat duduk sebesar 110.000. Namun kapasitas ini telah berkurang dua kali, yakni pertama menjadi 88.083 pada tahun 2006 untuk Piala Asia AFC 2007 dan kedua berkurang lagi hingga 77.193 antara tahun 2016 dan 2017.

SUGBK direnovasi tahun 2016 lantaran dipersiapkan untuk Asian Games dan Asian Para Games 2018.
Pada saat renovasi yang menelan biaya Rp769,69 miliar tersebut, semua bangku penonton diganti dengan kursi tunggal dan membuatnya menjadi stadion all-seater. Setiap kursi mampu menahan beban hingga 250 kilogram dan tidak mudah ditarik sehingga menahan aksi vandalisme.

Selain itu, sistem pencahayaannya ditingkatkan dari 1200 lux menjadi 3500 lux, yang tiga kali lebih terang dari sebelumnya tapi 50 persen lebih hemat karena menggunakan LED, bukan lagi lampu konvensional.

Pasca renovasi, SUGBK juga diterangi dengan warna lampu LED yang berubah-ubah, yang ditampilkan pada malam hari. Sedangkan pada bagian atap stadion dipasang sebanyak 1.293 panel surya.

Stadion ini juga kini mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas. Telah tersedia ramp di bagian depan paling bawah tribun utara, barat, dan timur. Ramp itu sebagai akses penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda untuk duduk di tribun.

SUGBK memiliki lima lantai. Adapun lantai satu sampai tiga merupakan tribun atas, dengan sumbu bangunan membujur dari utara ke selatan sepanjang 354 meter. Sumbu pendeknya membentang dari timur ke barat 325 meter. Stadion ini juga telah difasilitasi lift sebagai akses cepat menuju lantai 3.

Stadion ini dikelilingi oleh jalan lingkar sepanjang 920 meter ring dalam dan 1.100 meter ring luar. Di bagian dalam stadion terdapat trek berbentuk elips seluas 1,75 hektar dengan sumbu panjang 176,1 meter dan yang pendek 124,32 meter. Lapangan sepakbola berukuran 105×70 meter.

Pada sebuah kesempatan, Presiden Jokowi menyebut bahwa SUGBK juga sudah mengikuti standar FIFA dalam aspek keamanan yakni dalam kondisi darurat, dalam waktu 15 menit, stadion sudah harus kosong.

Demikian sejumlah keistimewaan SUGBK. Selain memiliki fasilitas dan bangunan nan megah, SUGBK juga memiliki sejarah panjang sebagai stadion besar pertama yang dimiliki tanah air.