Peserta Piala Dunia U-17 Masuk ke Indonesia Pakai Visa Olahraga

Piala Dunia U-17
Piala Dunia U-17 | Ist

FORUM KEADILAN – Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mengungkapkan sekitar 1.800 pemain dan ofisial dari 24 negara yang akan berlaga di Piala Dunia U-17 bisa masuk ke Indonesia menggunakan visa olahraga.

Hingga saat ini, telah diterbitkan sebanyak 438 visa kunjungan berindeks C8A atau C8B yang merupakan visa olahraga.

Bacaan Lainnya

“Visa Olahraga merupakan kategori visa kunjungan satu kali perjalanan untuk tinggal di Indonesia selama 60 hari dan dapat diperpanjang,” ujar Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim melalui siaran pers pada Minggu, 29/10/2023.

Silmy juga menjelaskan skema visa tersebut telah disederhanakan dari versi sebelumnya.

Menurutnya, saat ini baik atlet maupun tim ofisial tidak perlu lagi melampirkan rekomendasi dari instansi terkait untuk mengikuti kegiatan atas undangan pemerintahan Indonesia, kejuaraan olahraga tingkat internasional atau kegiatan olahraga yang diselenggarakan oleh organisasi keolahragaan internasional.

Visa Olahraga bagi tim ofisial dan atlet bisa diajukan melalui evisa.imigrasi.go.id sejak 28/10/2023.

“Pemain asing dan tim ofisialnya cukup melampirkan rekomendasi dari organisasi olahraga,” kata Silmy.

Ia mengatakan persyaratannya lebih sederhana sebagaimana yang diatur dalam PP Nomor 40 Tahun 2023 dan Permenkumham Nomor 22 Tahun 2023.

“Jadi, bisa langsung diberikan visa tanpa syarat keterangan pengalaman kerja, Surat Keterangan Kelakuan Baik dari kepolisian negara asal,” tambah Silmy.

Diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah gelaran piala dunia U-17 yang diikuti oleh 24 negara pada 10 November hingga 2 Desember 2023. Gelaran ini akan diselenggarakan di empat kota yaitu Jakarta, Bali, Solo dan Surabaya.

Laga perdana akan diawali dengan pertandingan Timnas Indonesia melawan Ekuador di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada 10 November 2023 mendatang.

“Tahun ini Indonesia ada banyak event olahraga internasional. Kita manfaatkan momentum ini untuk memperbaiki layanan keimigrasian agar Indonesia semakin diperhitungkan dalam penyelenggaraan event internasional,” pungkas Silmy.*

Pos terkait