NasDem Setuju Pesan Luhut ke Prabowo: Orang Toxic Menghambat Kinerja

Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni tiba di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 4/10/2023 | Ari Kurniansyah/Forum Keadilan
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni tiba di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 4/10/2023 | Ari Kurniansyah/Forum Keadilan

FORUM KEADILAN – Partai NasDem setuju dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang berpesan kepada Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto untuk tidak membawa orang toxic atau bermasalah ke kabinetnya.

Menurut NasDem, orang toxic akan merusak suasana dan menghambat kinerja.

Bacaan Lainnya

“Saya sepakat dengan Pak Luhut, orang-orang toxic memang sangat merusak suasana dan menghambat kinerja,” kata Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni saat dihubungi wartawan, Sabtu, 4/5/2024.

Sahroni menilai bahwa orang toxic datang dari berbagai arah. Menurutnya, mereka bisa saja yang baru bergabung atau sudah lama bersama Prabowo.

“Orang-orang toxic ini akan datang dari berbagai arah, bisa orang baru, dan banyak juga yang orang lama,” kata dia.

Meski begitu, Sahroni meyakini Prabowo bisa mengatasi hal tersebut. Ia juga yakin semua pihak yang mendukung akan patuh dan tegak lurus dengan Prabowo.

“Saya yakin Pak Prabowo bisa me-manage semua ini, dan semua pihak juga saya rasa akan patuh dan tegak lurus saat beliau jadi presiden nanti.

Menurut Sahroni, saran dari Luhut untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Sekadar usul itu baik juga untuk waspada saja,” ujar dia.

Wanti-wanti Luhut untuk Prabowo Jangan Ajak Orang Toxic

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan ke Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto agar tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

“Untuk Presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke ke pemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita,” ucap Luhut dalam acara ‘Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth’ di Jakarta, Jumat, 3/5.

Hal itu disampaikan Luhut karena berdasarkan pengalamannya selama 10 tahun di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menilai, permasalahan di Indonesia karena adanya regulasi-regulasi yang bertentangan dengan kepentingan nasional.

“Saya memperbaiki banyak permasalahan itu,” tuturnya.

Luhut mengungkapkan solusi untuk dapat mengatasi persoalan regulasi yang bertentangan, salah satunya terkait digitalisasi.

Luhut menilai, digitalisasi mampu untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi aturan. Oleh karena itu, ia mendorong agar digitalisasi sistem pemerintahan Indonesia yang terintegrasi.

“Saya bilang ke Presiden, ‘Pak, kalau Bapak tidak berani mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ini (digitalisasi sistem pemerintah yang terintegrasi), kita tidak akan maju. Jadi, kita harus mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ide ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, Luhut menyampaikan pesan kepada Prabowo agar lebih selektif dalam memilih orang untuk menjadi bagian dari cabinet. Ia meyakini, ke depannya Indonesia akan menjadi lebih baik lagi.

Luhut yakin, pada 2045 Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia.*