Sabtu, 12 Juli 2025
Menu

Luhut Jelaskan Maksud Pesan ‘Jangan Bawa Orang Toxic’ ke Prabowo

Redaksi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan | Instagram @luhut.pandjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan | Instagram @luhut.pandjaitan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan penjelasan maksud dari pesan ‘orang toxic‘ yang disampaikan kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Luhut mengakui bahwa pesannya tersebut tidak diarahkan secara khusus kepada pihak tertentu.

“Nggak ada, saya itu, umum aja itu. Ya kan ngapain nanti Pak Prabowo make orang-orang yang sudah tahu bermasalah,” ujar Luhut di Bali, Rabu, 15/5/2024.

Ia menilai bahwa masih banyak tokoh hebat yang dianggap layak untuk bekerja di pemerintahan, alih-alih orang bermasalah. terutama dari kelompok anak muda.

“Banyak orang-orang hebat-hebat, banyak anak-anak muda. Saya pikir Pak Prabowo sama pandangannya,” tuturnya.

Ia menganggap Prabowo satu pandangan dengannya dalam menjalankan pemerintahan ke depan dan mengaku hanya mengingatkan agar orang yang mempunyai masalah jangan sampai masuk di kabinet Prabowo-Gibran Rakabuming Raka mendatang.

“Ya kan semua jalannya beliau juga sangat selektif, Pak Prabowo dia kan pengen sukses juga, pasti dia nyari orang-orang yang bisa kerja dengan baik. Jadi janganlah nanti ada menteri-menteri, calon menteri, yang punya track record nggak bagus masih dimasukkan,” tandasnya.

Sebelumnya, Luhut mengingatkan kepada Prabowo agar tidak membawa orang toxic atau bermasalah ke kabinetnya.

“Untuk Presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke ke pemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita,” ucap Luhut dalam acara ‘Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth’ di Jakarta Jumat, 3/5/2024.

Hal itu disampaikan Luhut karena berdasarkan pengalamannya selama 10 tahun yang berada di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menilai bahwa permasalahan di Indonesia adalah adanya regulasi-regulasi yang bertentangan dengan kepentingan nasional.

“Saya memperbaiki banyak permasalahan itu,” tuturnya.

Kemudian, ia mengungkapkan solusi untuk dapat mengatasi persoalan regulasi yang bertentangan yang di mana solusi yang disinggung Luhut salah satunya adalah digitalisasi.

Luhut menilai digitalisasi mampu untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi aturan. Oleh maka itu, ia mendorong agar digitalisasi sistem pemerintahan Indonesia yang terintegrasi.

“Saya bilang ke Presiden, ‘Pak, kalau Bapak tidak berani mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ini (digitalisasi sistem pemerintah yang terintegrasi), kita tidak akan maju. Jadi, kita harus mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ide ini,” jelasnya.

Luhut pun menyampaikan pesan kepada Prabowo agar lebih selektif dalam memilih orang untuk menjadi bagian dari cabinet. Ia meyakini ke depannya Indonesia akan menjadi lebih baik lagi.*