FORUM KEADILAN – Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Lili Romli mengatakan, jika seluruh partai politik bergabung dalam pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, maka DPR dinilai mandul.
Kata Lili, hal itu disebabkan karena tidak adanya partai politik yang melakukan pengawasan terhadap pemerintah.
“Jika semua partai gabung dengan pemerintah, lalu siapa yang akan melakukan pengawasan? DPR otomatis nanti mandul karena tidak berfungsi mekanisme check and balances,” ujarnya, kepada Forum Keadilan, Minggu 28/4/2024.
Lili juga menyinggung keinginan PKS untuk dikunjungi oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. Kata dia, hal ini seperti gayung bersambut.
Sebab, Prabowo sebelumnya mengeluarkan pernyataan untuk mengajak partai-partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk bergabung. Sehingga, hal itu memicu keinginan PKS untuk masuk dalam pemerintahan Prabowo.
“Seperti dinyatakan sendiri oleh Prabowo bahwa akan mengajak partai-partai di luar KIM untuk bergabung dalam pemerintahan baru. Seperti gayung bersambut, partai-partai pengusung 01 tampaknya berkeinginan untuk bergabung, termasuk keinginan PKS,” imbuhnya.
Lili menilai, PKS sudah memiliki keterkaitan secara psikologis dengan Prabowo. Karena, menurut Lili, PKS selalu mendukung Prabowo dalam dua kali pilpres, sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk masuk ke dalam pemerintahan.
“Memang PKS sebelumnya sudah dua kali mendukung Prabowo, yakni pada Pilpres 2014 dan 2019. Jadi, secara psikologis keduanya antara Prabowo dan PKS sudah dekat. Ini bisa jadi bahan pertimbangan masuk ke dalam pemerintahan,” ucapnya.
Selain itu, Lili menegaskan bahwa keinginan PKS ingin masuk ke dalam pemerintahan Prabowo juga akan didukung partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang lebih dulu bertemu dengan Prabowo Subianto.
“Saya kira sesama pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Nasdem dan PKB juga akan mendukungnya,” tandasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi berharap partainya didatangi Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang, tidak hanya Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai NasDem.
“Permasalahannya adalah kita ingin kebersamaan setelah NasDem dan PKB didatangi, mungkin juga PKS pasti akan didatangi, kita berharap gitu toh,” katanya.
Menurut Aboe, internal partai akan memutuskan sikap PKS akan berada di dalam atau luar lingkaran pemerintah.*
Laporan Ari Kurniansyah