Hasto Tegaskan PDIP Tak Mau Gabung Jokowi, dengan Prabowo Masih Tunggu MK

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18/4/2024.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18/4/2024 | M. Hafid/Forum Keadilan

FORUM KEADILAN – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto berbicara peluang bergabung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto.

Hasto menegaskan bahwa PDIP tidak akan mau bergabung dengan Jokowi. Sementara dengan Prabowo, Hasto menyebut bahwa pihaknya masih fokus dengan persoalan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Bacaan Lainnya

“Kan kita masih ada persoalan dengan MK, kita tunggu keputusan dari Mahkamah Konstitusi,” kata Hasto saat konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18/4/2024.

Selain itu, Hasto menilai bahwa saat ini politik bukan lah sekadar urusan pertemuan antarindividu atau partai politik. Namun, politik seharusnya menyentuh hal-hal yang fundamental, terutama terkait keselamatan rakyat, bangsa, dan negara.

“PDI Perjuangan digerakkan oleh hal-hal yang fundamental demi kejayaan bangsa dan negara kita, maka yang penting bukan siapa bertemu siapa, tetapi bagaimana persoalan-persoalan yang kita hadapi bisa kita mitigasi,” kata dia.

Hasto lantas menyinggung nilai tukar rupiah yang mencapai angka yang mengkhawatirkan, yakni 16.300 per dollar Amerika Serikat. Ia juga menyoroti beban utang luar negeri yang semakin meningkat.

“Pelemahan rupiah sudah sangat mengkhawatirkan 16.300 per US dollar, beban utang luar negeri kita dan ini harus kita antisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok rakyat, pertarungan geopolitik kalau ini tidak kita antisipasi kita mitigasi dengan baik akan terjadi krisis. Ini yang tidak diinginkan oleh PDI Perjuangan,” ujarnya.

“Jadi mari kita tetapkan bahwa politik itu menyentuh hal-hal yang fundamental, terkadang keselamatan rakyat bangsa dan negara bukan sekedar siapa bertemu siapa,” pungkasnya.*