Warna Partai Bikin Rusak Estetika Kota

Logo PDIP
Logo PDIP | ist

FORUM KEADILAN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyentil bangunan-bangunan di sejumlah daerah yang dipaksa dicat sesuai dengan warna dasar partai politik (parpol) asal kepala daerahnya.

Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Lili Romli setuju dengan sindiran Presiden Jokowi tersebut. Menurutnya, adanya penggunaan warna parpol di sebuah daerah mengganggu estetika.

Bacaan Lainnya

“Tentu saja dengan warna-warni daerah sesuai dengan warna lambang partai tersebut mengganggu estetika atau keindahan kota. Oleh karena itu, saya setuju dengan kritik Jokowi tersebut,” katanya kepada Forum Keadilan, Sabtu, 16/12/2023.

Lili menyarankan, perlu adanya regulasi yang melarang penggunaan warna lambang partai untuk dijadikan warna dominan di sebuah daerah.

Ia memaparkan, sebenarnya fenomena dominasi warna partai di sebuah daerah sudah terjadi sejak zaman Orde Baru.

“Praktik seperti ini sudah lama terjadi sejak zaman Orde Baru. Seperti yang terjadi di Bogor, Jembatan Merah yang semula berwarna merah diganti dengan warna kuning,” lanjut Lili.

Sedangkan, dalam masa reformasi ini, praktik tersebut kian marak. Meskipun, tidak semua daerah melakukan praktik itu.

“Ya betul, jangan mentang-mentang partai tersebut berkuasa di daerah itu lalu warna parpol tersebut dijadikan warna dominan di daerah. Tindakan itu mengganggu estetika, dan secara politik itu bentuk hegemoni melalui homogenisasi warna tertentu,” jelas Lili.

Selain itu, menurut Lili, praktik tersebut bisa jadi digunakan sebagai upaya unjuk kekuatan dan peringatan.

“Bahwa daerah merupakan basis partainya dan jangan coba-coba mengganggu wilayah basisnya. Jadi, semacam peringatan untuk partai lain jangan coba-coba untuk masuk daerah itu karena sudah menjadi basis partainya,” tutupnya.

Sebelumnya, Jokowi mengkritik warna cat di desain arsitektur pemerintahan di sejumlah daerah yang identik dengan warna partai politik pengusung kepala daerah setempat.

Hal itu diungkap Jokowi saat menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Luar Biasa Asosiasi Pemerintah Kota seluruh Indonesia (APEKSI) 2023 di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat, 15/12.

“Saya kadang kalau masuk ke sebuah kota, dari sisi cat-nya saja saya sudah tahu ini dari partai apa,” kata Jokowi.

“Masa warna partai masuk ke kota, nggak nyambung kan. Tapi dipaksakan, karena pemimpinnya dari partai,” sambungnya.*

Laporan Merinda Faradianti