PAN Singgung Perbedaan Pandangan Anies-Muhaimin soal IKN

Waketum PAN Viva Yoga Mauladi
Waketum PAN Viva Yoga Mauladi | Ist

FORUM KEADILAN – Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Viva Yoga Mauladi menilai bahwa pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berbeda pandangan mengenai proyek ibu Kota Negara Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dan dirinya mengusulkan kepada Anies dan Cak Imin agar duduk bersama.

“Mas Anies secara resmi menyatakan tidak sepakat atau menolak melanjutkan pembangunan IKN. Padahal IKN dibentuk melalui UU Nomor 3 tahun 2023 tentang IKN,” ujar Viva Yoga, kepada wartawan, pada Senin, 4/12/2023.

Bacaan Lainnya

“Lha ini Cawapres Cak Imin menyatakan setuju IKN dengan syarat perlu efisiensi dan evaluasi. Lho, ini lho kok berbeda dengan capresnya, nggak bahaya tah?” ujar Viva Yoga.

Viva Yoga juga memberikan usulannya kepada Anies dan Cak Imin untuk ngopi bareng agar keduanya sinkron dan sinergis.

“Maka usul saya, sebaiknya Cak Imin mesti sering ngopi dengan Mas Anies biar tambah sinkron, sinergis,” Tambah Viva Yoga

PAN adalah salah satu partai pengusung capres Prabowo-Gibran, menyampaikan koalisinya siap melanjutkan proyek IKN

“TKN Prabowo-Gibran memiliki visi misi 8 Asta Cita, 17 Program Prioritas, dan 8 Program percepatan. TKN sepakat agar IKN tetap dilanjutkan sesuai amanat Undang-undang,” tutur Viva Yoga.

Sebelumnya diketahui, Anies beberapa kali melayangkan kritiknya terhadap pembangunan IKN.

Pada saat capres nomor urut 1 ini menghadiri acara di UMS Surakarta, pada Rabu, 22/11/2023. Dia kemudian ditanyakan oleh para panelis acara tersebut apakah pembangunan IKN prospektif bagi Indonesia.

Anies memberikan jawaban bahwa tujuan membangun kota baru tak akan menghasilkan pemerataan baru dan menurutnya pembangunan kota baru hanya akan membuat ketimpangan dengan daerah sekitarnya.

“Yang IKN tadi, saya numpang jawab statement itu. Ketika tujuan membangun kota baru dan ibu kota baru adalah dengan alasan pemerataan, maka itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru, mengapa? Karena itu akan menghasilkan sebuah kota baru yang timpang dengan daerah-daerah di sekitarnya,” jawab Anies.

“Jadi antara tujuan mau memeratakan Indonesia tidak, kalau mau memeratakan Indonesia, maka bangun kota kecil jadi menengah, kota menengah menjadi besar di seluruh wilayah Indonesia, bukan hanya membangun satu kota di tengah-tengah hutan,” lanjut Anies.

Namun, topik mengenai IKN pun kembali dibicarakan saat berkampanye di Bandung dan dirinya berjanji mengkaji ulang pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN Nusantara.

Anies mengatakan bahwa dirinya ia tidak menolak IKN tetapi menyebut akan melakukan pengkajian ulang jika Anies memenangkan Pilpres 2024.

“Kalau kata undang-undang, hari ini ibu kotanya masih Jakarta, dan menurut Undang-undang, nantinya akan pindah ke Nusantara. Betul nggak? Nanti saya lihat, kalau saya terpilih, kita akan kaji ulang itu semua, kaji ulang,” tutur Anies dalam acara diskusi bertajuk ‘Desak Anies episode 3’ di Kafe 150, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu, 29/11/2023.

Anies mengungkapkan anggaran untuk kebijakan fiskal pemindahan ibu kota terbatas dan anggaran tersebut jauh lebih tepat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat, seperti penanganan stunting dan jaminan kesehatan.*

Pos terkait