Viva Yoga Bilang KIB Tinggal Pusara

Viva Yoga Mauladi. | Ist
Viva Yoga Mauladi. | Ist

FORUM KEADILAN – Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengungkapkan, jika kemudian PAN dan Golkar berbeda pilihan dengan PPP, maka artinya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) hanya tinggal pusara saja alias sudah beda rumah dan beda mimpi.

“Beda pilihan calon di pilpres,” kata Viva Yoga kepada wartawan, Senin, 29/5/2023.

Bacaan Lainnya

Secara komunikasi politik, kata Viva, KIB masih intensif dan sering bertemu. Meskipun, PPP telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 bersama PDIP.

“KIB belum bisa dikatakan bubar dan tenggelam sebab PAN dan Golkar masih belum menetapkan nama calon. Saat ini anggota KIB masih satu rumah, cuma ada yang beda mimpi,” ujarnya.

Namun, kata dia, jika PAN dan Golkar satu pilihan dengan PPP atau mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024, maka KIB tetap solid dan kompak.

Bahkan, diklaim Viva, calon yang diusung akan berpotensi menang karena ada penambahan basis sosial dan dukungan.

“PAN masih berharap agar terjadi koalisi besar atau koalisi kebangsaan antara KKIR dan KIB (minus PPP). Tentu ini menjadi kekuatan besar sehingga berpotensi memenangkan pilpres. Kami masih terus berkomunikasi dan semoga jodoh, ada ijab kabul dan menuju ke pelaminan,” kata Viva.

Dari peluang yang lain, tambah Viva, secara yuridis, jika Golkar dan PAN berkoalisi dan maju di pilpres, telah memenuhi persyaratan di pasal 222 UU No 7 tahun 2017 tentang Pemilu, terkhusus soal presidential threshold 20 persen kursi DPR RI.

“Secara realistis, nanti kami akan melakukan copy darat berdiskusi tentang kemungkinan dan mengukur peluang di pilpres 2024. Ditunggu ya pengumuman resmi dari Ketua Umum PAN Bang Zulkifli Hasan tentang figur yang diusung PAN di pilpres dalam beberapa pekan ke depan,” imbuhnya.

Poros Keempat

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia buka suara soal munculnya isu poros keempat dalam Pemilu 2024 mendatang antara Golkar-PAN.

Dia menyebut situasi politik ke depan masih terbilang cair dan dinamis.

Menurut Doli, kehadiran poros keempat tentu bisa membuka peluang mencapreskan Airlangga lebih besar. Partai Golkar sendiri saat ini masih terbuka melakukan komunikasi dengan partai politik manapun.

“Dengan posisi kami pemenang pemilu kedua tahun 2019, itu memang sangat dimungkinkan. Misalnya dengan urutan yang ke bawah, sama Gerindra cukup, sama NasDem, PKB cukup, Demokrat cukup, PKS juga cukup, dengan PAN juga cukup, apalagi dengan PDIP ke atas makin cukup lagi,” ujar Doli kepada wartawan di DPP Golkar, Minggu, 28/5/2023.

Doli mengakui bahwa Partai Golkar membuka peluang dalam penjajakan dengan PAN untuk membahas duet Airlangga-Zulhas. Dia juga menyebut Golkar dan PAN dalam waktu dekat akan bertemu.

“Ya ini sekarang yang sedang kita jajakin berbagai kemungkinan termasuk soal itu. Kan hari ini Pak Airlangga dan Pak Zul sedang di Amerika dan memang pulang dari sana akan ada pertemuan lagi antara pimpinan Golkar dan PAN,” ucap Doli.*