NasDem Sesalkan Zulfan Lindan Hengkang karena Tak Nyaman

Waketum NasDem Ahmad Ali. | Dok NasDem
Waketum NasDem Ahmad Ali. | Dok NasDem

FORUM KEADILAN – Partai NasDem menyesalkan Zulfan Lindan yang terburu-buru hengkang. Meskipun demikian, NasDem tetap menghargai keputusan Zulfan Lindan.

“Kalau begitu, kita hargailah. Apa pun, Bang Zulfan itu salah satu pendiri partai. Beliau ikut berkomitmen, berjanji, terhadap rakyat, terhadap partai ini. Dia salah satu pendiri,” kata Waketum NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Rabu, 22/3/2023.

Bacaan Lainnya

Zulfan Lindan mengaku memiliki hubungan saling tak nyaman dengan NasDem sehingga mundur dari partai.

“Kemudian kalau ditanya, saya sebagai pribadi, sebagai junior beliau, sangat menyayangkan keputusan beliau terlalu terburu-buru menurut saya,” ujar Ali.

Zulfan Lindan merupakan salah satu tokoh pendiri Partai NasDem. Keputusan mundurnya dihargai oleh NasDem.

“Tapi di sisi lain, kita jelas menghargai itu, karena itulah keputusan pribadi beliau. Tapi jangan lupakan beliau punya tanggung jawab di partai karena beliau pendiri partai,” ucap Ali.

“Artinya, beliau harusnya lebih menahan diri dengan kondisi yang ada, tapi sekali lagi keputusan pribadi kita hargai,” imbuhnya.

Zulfan Lindan sebelumnya mengungkapkan alasannya keluar Partai NasDem karena saling tak nyaman dengan mantan partainya tersebut. Hal itu berawal dari pernyataannya soal Anies Baswedan antitesis Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Setelah tanggal 3 Oktober, NasDem mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden. Kemudian saya menjelaskan juga di Total Politik di detik pada saat itu. Saya menjelaskan waktu itu Anies antitesanya Jokowi,” kata Zulfan Lindan kepada wartawan, Rabu 22/3.

Setelah pernyataan Anies antitesis Jokowi, NasDem merasa terganggu dengan ucapan Zulfan Lindan. Beberapa hari kemudian keluar keputusan Zulfan Lindan nonaktif di Partai NasDem.

“Kemudian DPP NasDem Pak Surya Paloh dan DPP NasDem itu merasa terganggu dengan statement saya itu. Sehingga dua hari setelah saya keluarkan statement itu, maka dikeluarkan surat seolah-olah saya diberhentikan dari pengurus DPP Partai NasDem,” ujarnya.*