FORUM KEADILAN – Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menjadi sorotan di media sosial. Hal itu buntut beredarnya video Zulhas soal gerakan tahiyat dalam salat.
Dalam video berdurasi 52 detik tersebut, Zulhas menceritakan pengalamannya saat keliling daerah dan menemukan ada yang berubah di masyarakat ketika salat magrib.
“Saya keliling daerah Pak, anu…, Pak Kiai, Pak Kiai Toha, di sini aman di sini. Jakarta nggak ada masalah. Yang jauh-jauh ada, loh, yang berubah. Jadi kalau salat Magrib, baca Al-Fatihah, ‘Wa laddallin….’ Ada yang diem sekarang, Pak, ada yang diem sekarang. Ada, Pak, sekarang diem. Ada yang diem sekarang banyak, saking cintanya sama Pak Prabowo itu. Itu kalau tahiyatul akhir Pak Yai (kiai), kan gini Pak Yai, tahiyatul akhir kan gini (Zulhas menggerakkan jari telunjuk saat tahiyat salat). Sekarang banyak gini, Pak. Kayak gini (Zulhas menggerakkan dua jari). Itu, Pak, tempat-tempat lain begitu, Pak. Saking apa itu ya, gitu. Ya Pak Yai ya,” kata Zulhas saat membuka acara Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 19/12/2023.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menegaskan, jika video itu mesti dilihat secara utuh.
Menurut Saleh, tindakan Zulhas adalah sebuah pengingat bahwa tarikan politik saat ini sangat besar. Saleh menyebut, gerakan salat tersebut sebagai contoh terjadinya fenomena serupa di daerah lain.
“Bang Zulhas itu kan memberi contoh agar mudah dipahami masyarakat. Nah, yang gampang diingat mungkin ya pada akhir bacaan surat Al-Fatihah. Termasuk gerakan jari pada saat tahayat. Dalam konteks ini, Bang Zulhas mengingatkan bahwa tarikan politik begitu luar biasa. Dia khawatir, umat terpecah,” kata Saleh dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 20/12.
Saleh menyayangkan adanya pihak-pihak yang memotong video tersebut, sehingga muncul kesan bahwa Zulhas menistakan agama. Padahal, menurut Saleh, Zulhas selalu mengingatkan agar umat beragama dapat hidup rukun dalam segala situasi.
“Bang Zulhas kerap menyebut bahwa kontestasi politik hanya sesaat, yang penting terus diperjuangkan adalah kepentingan umat dan masyarakat,” ujar Saleh.
Saleh juga menyatakan bahwa pernyataan Zulhas mengutip ceramah Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Adi Hidayat. Kata Saleh, tak ada preseden negatif dari pernyataan kedua ustaz tersebut.
“Bang Zulhas itu kagum dengan kedua ustaz tersebut. Dia menganggap mereka adalah guru-guru terbaik. Lalu, bahan ceramah mereka dikutip. Itu lah yang disampaikannya dalam video tersebut,” ujar Saleh.
Lebih lanjut, Saleh berharap semua pihak tetap berbaik sangka, terlebih Zulhas selama ini tidak punya rekam jejak yang buruk terhadap Islam.
“Perlu juga diingatkan agar orang-orang yang mencoba mempolitisasi masalah ini untuk segera menghentikannya. Tidak baik dalam konteks membangun kebersamaan dan persatuan. Bukankah semua pihak ingin Indonesia menjadi negara besar, maju, dan sejahtera,” imbuhnya.*