Massa Aksi Desak KPK Usut Ganjar Pranowo

Gedung KPK | Merinda Faradianti/ForumKeadilan
Gedung KPK | Merinda Faradianti/ForumKeadilan

FORUM KEADILAN – Massa dari aliansi Gerakan Rakyat Tangkap Koruptor (GERTAK) melakukan gelar aksi unjuk rasa di depan gedung KPK.

GERTAK mendesak KPK untuk mengusut apa yang mereka yakini sebagai keterlibatan calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, dalam skandal korupsi e-KTP.

Bacaan Lainnya

Tim Pemenangan Nasional (TPN) meminta kepada GERTAK untuk membaca kembali putusan persidangan yang di situ dinyatakan bahwa tidak ada keterlibatan Ganjar.

Aksi GERTAK tersebut digelar pada Senin, 11/12/2023 kemarin dan dalam aksinya massa membawa sejumlah spanduk yang berisi fakta persidangan kasus e-KTP.

Salah satu spanduk berisi dugaan aliran uang yang diterima Ganjar.

“Fakta Sidang: Ganjar Pranowo Diduga Terima Aliran Dana Kasus Korupsi e-KTP Senilai 500.000 USD,” isi dari spanduk massa di depan KPK.

Tiga orang peserta aksi menggunakan topeng yang bergambar wajah Ganjar Pranowo, Setya Novanto, dan Nazarudin.

Koordinator aksi, Amril menjelaskan bahwa tiga topeng tersebut adalah sebagai simbol mengenai fakta persidangan kasus e-KTP yang memuat dugaan keterlibatan Ganjar Pranowo.

“Ini adalah tantangan besar bagi KTP untuk mengungkap dan memanggil Ganjar Pranowo atas pernyataan keterangan Setya Novanto dan Nazarudin

Amril mengatakan terdapat tiga tuntutan dari aksi demonstrasi dari pihaknya hari ini.

Pertama, massa GERTAK meminta aliran dana dari kasus e-KTP yang diduga mengalir ke Ganjar. KPK juga diminta untuk tidak segan untuk memanggil Ganjar Pranowo jika keterangannya dinilai penting dalam membuat terang terkait perkara korupsi e-KTP.

“Meminta KPK segera panggil dan periksa Ganjar Pranowo atas dugaan keterlibatan ikut menerima aliran dana skandal korupsi e-KTP,” imbuh Amril.

Berikut isi tiga tuntutan aksi massa GERTAK di KPK terkait kasus e-KTP hari ini:

1. Meminta KPK untuk mengusut tuntas aliran dana kasus korupsi e-KTP

2. Meminta KPK segera panggil dan periksa Ganjar Pranowo atas dugaan keterlibatan ikut menerima aliran dana skandal korupsi e-KTP.

3. KPK harus berani usut tuntas pihak lain yang terlibat mega skandal korupsi e-KTP yang telah merugikan keuangan negara kurang lebih Rp2,3 triliun.

Direktur Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Ronny Talapessy memberikan tanggapannya terkait aksi massa ini.

Ronny menilai bahwa massa pendemo kurang informasi soal fakta persidangan.

“Yang demo menurut saya kurang informasi, karena di fakta persidangan Setya Novanto menyebutkan dia mendapatkan informasi dari Andi Narogong, bahwa si Ganjar menerima uang KPT,” ujar Ronny saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 12/12/2023.

Ronny menjelaskan walaupun nama Ganjar disebut oleh Setya Novanto tetapi dalam persidangan Andi Narogong yang menjadi saksi kunci menyebutkan bahwa Ganjar tidak terlibat. ia juga mengatakan hal itu diperkuat dengan dakwaan Jaksa dan kesaksian Novel Baswedan yang pada saat itu masih sebagai penyidik KPK.

“Ketika di persidangan saksi menanyakan pada saksi kunci Andi Narogong. Andi Narogong menyampaikan Ganjar tidak pernah menerima fee e-KTP,” jelas Ronny.

“Ini diperkuat juga dengan dakwaan Jaksa yang menjelaskan bahwa satu-satunya anggota DPR Komisi II yang mengkritik soal e-KTP adalah Ganjar Pranowo,” tambah Ronny.

Ronny meminta kepada para pihak yang masih mempertanyakan keterlibatan Ganjar agar dapat kembali membaca putusan pengadilan dalam kasus Setya Novanto.*

Pos terkait