Kemenkeu Akan Dalami LHKPN Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono

Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono
Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono. | ist

FORUM KEADILAN – Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono disorot lantaran memiliki rumah mewah di Legenda Wisata Cibubur. Tak hanya itu, Andhi juga terpantau memiliki harta Rp13,7 miliar berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2021.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Keuangan. Nantinya, Itjen Kemenkeu akan mendalami LHKPN Andhi Pramono.

Bacaan Lainnya

“Masukan mengenai saudara AP (Andhi Pramono) yang juga kami terima, ini tentunya kami koordinasi dengan Itjen tentunya. Kembali LHKPN akan juga di-follow up oleh Itjen untuk mendalaminya untuk saat ini,” kata Askolani saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu, 8/3/2023.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono kini disorot. Pasalnya, Andhi diduga memiliki rumah mewah di kawasan Legenda Wisata Cibubur, Bogor, Jawa Barat. Selain itu, dia juga terpantau memiliki harta Rp13,7 miliar berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2021.

Pantauan FORUM, rumah berkelir putih yang berada di blok D-1907 tersebut terlihat megah dengan kubah besar di bagian atap lantai duanya. Pagar tinggi tampak mengelilingi rumah bergaya klasik tersebut. Pilar-pilar penyangga di bagian teras semakin membuat rumah tersebut tampak gagah.

Satpam yang berjaga di rumah tersebut menampik bahwa rumah itu milik Andhi Pramono. Dia lantas menyebut nama seorang perempuan sebagai pemilik rumah.

Namun, pengakuan yang berbeda dituturkan satpam kompleks perumahan tersebut. Salah seorang satpam kompleks mengatakan, rumah mewah blok D-1907 itu memang benar milik Andhi Pramono. Menurutnya, Andhi dan keluarga jarang terlihat berada di rumah tersebut dan tak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

Informasi yang didapat FORUM dari Kantor Pemasaran Legenda Wisata, rumah yang diduga milik Andhi tersebut adalah cluster paling mahal dengan nilai pasar saat ini kisaran Rp8 miliar. Adapun cluster rumah tersebut terdiri dari 25 unit, yang dihuni rerata para pejabat negara.

Seorang sumber FORUM mengungkapkan, Andhi diduga memiliki banyak rumah di sejumlah daerah dan mobil mewah. Andhi juga kerap melakukan perjalanan liburan ke luar negeri.

“Laporan harta kekayaan di KPK berbeda dengan aslinya,” ungkap sumber FORUM.

Berdasarkan LHKPN yang diunduh dari situs elhkpn.kpk.go.id, laporan terakhir Andhi Pramono mengenai data hartanya yaitu untuk tahun 2021, dengan total Rp13,7 miliar.

Harta itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp6,9 miliar. Kemudian, alat transportasi dan mesin senilai Rp1,8 miliar, harta bergerak lainnya Rp706 juta, serta kas dan setara kas Rp1,2 miliar.

Masih merujuk data LHKPN, Andhi memang memiliki satu aset tanah dan bangunan yang nilainya Rp4,9 miliar, namun lokasinya berada di Jakarta Pusat. Andhi melaporkan memiliki aset tanah dan bangunan di Bogor, namun hanya senilai Rp124 juta, dengan luas 108 meter persegi.

Nilai harta Andhi juga terpantau mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.

Pada laporan LHKPN tahun 2018, saat Andhi masih menjabat Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil Dirjen Bea Cukai Jakarta, harga Andhi total sebesar Rp7,3 miliar.

Setahun kemudian, yakni 2019, masih di jabatan yang sama, harta Andhi naik menjadi Rp11,9 miliar. Asetnya paling banyak bertambah di tanah dan bangunan yang mencapai Rp6,5 miliar, dari tahun sebelumnya yang Rp1,4 miliar.

Lalu, pada 2020, harta Andhi naik lagi menjadi Rp13,6 miliar. Lalu, laporan tahun 2021, hartanya menjadi Rp13,7 miliar. Sedangkan, untuk LHKP tahun 2022, terpantau Andhi belum melaporkan hartanya.

FORUM sudah mencoba menghubungi Andhi Pramono untuk mengonfirmasi berita ini, namun belum direspons. Panggilan telepon tidak diangkat, dan pesan Whatsapp juga belum dijawab oleh Andhi.

Beberapa hari lalu, FORUM juga sempat menghubungi salah seorang pegawai di Bea Cukai Makassar, Evi Kurniawan. Ketika itu, Evi mengatakan akan menyambungkan ke Andhi Pramono. Dia lantas meminta draf pertanyaan untuk disampaikan kepada Andhi. Namun, setelah dikirimi draf pertanyaan, Evi tak lagi merespons ketika dihubungi. *