FORUM KEADILAN – Pj Gubernur Provinsi Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah mengeluarkan status Siaga Darurat Bencana.
Hal itu disampaikan Bey ketika memimpin apel siaga bencana di Markas Kodam III/Siliwangi Jawa Barat, Jumat, 8/12/2023.
Bey mengatakan, telah menginstruksikan jajaran daerah di Jabar untuk melakukan mitigasi dan persiapan penanganan bencana.
“Kami telah menerbitkan SK Gubernur tentang penetapan Status Siaga Darurat Bencana banjir, banjir bandang cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi serta tanah longsor di Jawa Barat,” kata Bey, Jumat.
“Tentunya kita harus bersinergi, pemerintah, TNI, Polri, Pemda kabupaten/kota, unsur ormas, dan semua komponen masyarakat, melakukan upaya-upaya penanggulangan bencana yang bersifat cepat, tepat dan terpadu, sehingga mampu menghilangkan dan meminimalisir dampak bencana,” katanya lagi.
Bey menyebut bahwa dari total 627 Kecamatan di Jabar, sebanyak 473 kecamatan masuk dalam wilayah rawan bencana. Kata dia, sistem penanggulangan menjadi faktor utama dalam keberhasilan penanganan bencana.
“Berdasarkan dari data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi terdapat 473 kecamatan dari 627 kecamatan, ini sebesar 75 persen, di 37 kabupaten/kota di Jawa Barat memiliki potensi gerakan tanah menengah dan tinggi. Artinya akan terjadi ancaman bencana, seiring dimulainya musim penghujan,” kata Bey.
“Keberhasilan penanggulangan bencana ini bergantung pada sistem penanggulangan bencana, sarana-sarana penunjang yang mumpuni, serta koordinasi yang baik antar stakeholder dan masyarakat di wilayah rawan bencana,” imbuhnya.*