Mudik Lebaran 2023, Ratusan Ribu Motor dan Mobil Tinggalkan Jabodetabek

Ratusan ribu motor dan mobil meninggalkan Jabodetabek. | Ist
Ratusan ribu motor dan mobil meninggalkan Jabodetabek. | Ist

FORUM KEADILAN – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat 162.078 mobil dan 201.695 sepeda motor telah keluar dari Jabodetabek untuk mudik Lebaran 2023. Dalam catatan Kemenhub, jumlah pergerakan kendaraan pribadi pada H-8 juga terjadi peningkatan baik mobil maupun sepeda motor.

Jumlah mobil yang keluar Jabodetabek tercatat sebanyak 162.078 kendaraan, terdiri dari 63.874 kendaraan yang melewati jalan arteri dan 98.204 kendaraan yang melewati jalan tol.

Bacaan Lainnya

Jumlah mobil yang melewati jalan arteri terjadi peningkatan dibanding hari biasa. Sementara untuk yang melewati jalan tol terjadi penurunan sekitar 30 persen dari hari normal.

“Untuk itu, kami mengimbau masyarakat agar mudik lebih awal paling tidak pada 17 April 2023 mendatang untuk menghindari kepadatan kendaraan di puncak arus mudik yang diprediksi terjadi mulai 18-21 April 2023,” kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati, Minggu, 16/4/2023.

Sedangkan untuk sepeda motor, tercatat sebanyak 201.695 kendaraan yang keluar dari Jabodetabek atau meningkat 203,7 persen dari hari normal.

“Kami terus mengimbau kepada masyarakat agar tidak menggunakan sepeda motor untuk melakukan perjalanan mudik jarak jauh, karena sangat rentan mengalami kecelakaan. Gunakan angkutan umum atau manfaatkan program mudik gratis agar perjalanan lebih aman dan berkesan,” ujar Adita.

Selain itu jumlah penumpang tertinggi terjadi di angkutan udara. Persentasenya mencapai 39,03 persen dari total jumlah penumpang angkutan umum di semua moda pada Jumat kemarin atau H-8.

Titik pergerakan penumpang dan kendaraan yang dipantau melalui posko, meliputi 111 terminal, 16 pelabuhan penyeberangan, 51 bandar udara, 110 pelabuhan laut, 13 daops/divre, 42 gerbang tol, dan 20 ruas jalan arteri. Berdasarkan data sementara yang dihimpun pada Jumat (14/4) atau H-8, jumlah penumpang umum sebanyak 535.914 orang.

Jumlah tersebut meningkat 1,93 persen dibanding pada 2022 dan meningkat 33,91 persen dibanding pada 2019. Secara rinci, jumlah penumpang angkutan umum per moda transportasi pada H-8, yakni angkutan udara sebanyak 209.142 penumpang.

Jumlah itu meningkat 22,99 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2022, yaitu sebesar 170.054 penumpang. Kemudian, angkutan jalan 77.057 penumpang, menurun 20,54 persen dibandingkan 2022 sebanyak 96.974 penumpang, angkutan kereta api 128.852 penumpang, meningkat 57,84 persen dibandingkan pada 2022 sebanyak 81.636 penumpang.

Lalu, angkutan penyeberangan 66.887 penumpang, menurun 45,27 persen dibandingkan pada 2022 sebanyak 122.222 penumpang, angkutan laut 53.976 penumpang, menurun 1,60 persen dibandingkan pada 2022 sebanyak 54.855 penumpang.*