FORUM KEADILAN – Selama puncak arus mudik Lebaran 2023, jumlah kecelakaan yang terjadi mencapai 2.557 kasus.
Di antara jumlah kasus tersebut, tercatat korban meninggal dunia 329 orang.
Meski demikian, Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat sekaligus pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyebut angka kecelakaan mudik Lebaran 2023 turun 33 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Korps Lalu Lintas (Korlantas) di Posko Angkutan Lebaran Terpadu, per 15-23 April atau H-7 hingga H+1 lebaran tercatat kecelakaan lalu lintas sebesar 2.557 kejadian.
“Jumlah ini menurun dari periode yang sama pada tahun 2022, yaitu 3.799 kejadian atau 33 persen. Jumlah korban meninggal juga. Angka itu turun 61 persen,” katanya, Senin, 1/5/2023.
Sementara itu kerugian material ditaksir mencapai Rp5,5 miliar atau turun 20 persen dari periode lalu, yaitu Rp6,99 miliar.
Djoko menyebut, fatalitas dalam kecelakaan lalu lintas bukan sekadar persoalan statistik atau angka-angka.
Dampaknya begitu besar dalam kelangsungan hidup keluarga korban.
“Kematian satu jiwa akibat kecelakaan tetap ironi dan duka mandalam. Bagaimana masa depan istri dan anak-anak yang ditinggal tulang punggung keluarga karena tewas akibat kecelakaan? Selain itu, korban yang terluka berpotensi mengalami penurunan daya atau kemampuan fisik yang dapat membatasi perkembangan dan aktivitas hidupnya,” jelasnya.
Oleh karena itu, menurut Djoko perlu dirumuskan strategi besar agar kecelakaan lalu lintas tidak selalu berulang.
Jika tanpa upaya strategi pencegahan, masa mudik dan balik lebaran akan terus berhias tragedi kematian masyarakat.
“Di sinilah pentingnya membangun kesadaran bermobilitas yang mengutamakan keselamatan dan keamanan. Lebaran merupakan momen berkumpul bersama, merayakan kehidupan bukan kematian,” tutupnya.*
Laporan Merinda Faradianti