Selasa, 22 Juli 2025
Menu

Amankan Aksi RUU TNI, Polisi Terjunkan 5.021 Personel Gabungan

Redaksi
Suasana Gerbang Pancasila, Gedung DPR/MPR RI Jakarta Pusat, pasca aksi sejumlah mahasiswa pada Rabu, 19/3/2025 | Ari Kurniansyah/Forum Keadilan
Suasana Gerbang Pancasila, Gedung DPR/MPR RI Jakarta Pusat, pasca aksi sejumlah mahasiswa pada Rabu, 19/3/2025 | Ari Kurniansyah/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Sebanyak 5.021 personel gabungan dikerahkan dalam mengamankan aksi penyampaian pendapat dari mahasiswa dan beberapa aliansi menolak Revisi Undang-Undang (RUU) TNI di depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta Pusat, pada Kamis, 20/3/2025.

“Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari Mahasiswa dan beberapa Aliansi, kami melibatkan 5.021 personel gabungan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Kamis 20/3/2025.

Susatyo menjelaskan, adapun personel gabungan tersebut dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. Para personel ini ditempatkan di sejumlah titik sekitar Gedung DPR RI guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

“Pengamanan juga dilakukan guna mencegah massa aksi masuk ke dalam Gedung DPR RI,” ujarnya.

Kemudian, pengalihan arus lalu lintas di depan Gedung DPR RI bersifat situasional. Susatyo menyebut, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.

Selain itu, Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.

Susatyo juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.

“Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di sekitaran Gedung DPR RI,” ucapnya.

Lebih lanjut, Susatyo menyebut, personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata dan tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya.

“Anggota yang terlibat pengamanan tidak menggunakan senjata api, melayani dengan humanis tidak terprovokasi,” tandasnya.*

Laporan Ari Kurniansyah