Senin, 27 Oktober 2025
Menu

Mahfud MD Siap Diperiksa Terkait Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh

Redaksi
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam Podcast Dialektika Madilog Forum Keadilan TV pada Kamis, 8/5/2025 | YouTube Forum Keadilan TV
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam Podcast Dialektika Madilog Forum Keadilan TV pada Kamis, 8/5/2025 | YouTube Forum Keadilan TV
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Mantan Menteri Koordinator Politik Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan bahwa siap diperiksa oleh KPK jika diperlukan terkait isu dugaan mark up dalam proses pengadaan kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh di era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kembali bergulir.

Mahfud menegaskan bahwa dirinya siap memberikan keterangan bila memang diminta oleh KPK. Namun, bila ia menolak jika diminta membuat laporan ke KPK menyangkut perkara ini.

“Kalau dipanggil, saya akan datang. Kalau saya disuruh lapor, ngapain. Buang-buang waktu juga,” ujarnya kepada wartawan di Keraton Yogyakarta, Minggu, 26/10/2025.

“Enggak berhak dia (KPK) mendorong, laporan itu enggak ada kewajiban orang melapor,” katanya.

Mahfud menilai KPK seharusnya juga sudah mengetahui isu tersebut. Menurutnya, dugaan mark up di proyek Whoosh sudah mengemuka jauh sebelum dibahas melalui kanal YouTube pribadinya pada 14 Oktober 2025.

“Wong, yang saya laporkan (di YouTube) itu KPK udah tahu, karena sebelum saya ngomong udah ramai duluan kan. Saya cuma ngomong karena udah ramai aja. Mestinya, KPK manggil orang yang ngomong sebelumnya (soal Whoosh), itu kan banyak banget dan punya data, dan pelaku (kebijakan),” jelasnya.

Diketahui sebelumnya, KPK mendorong Mahfud MD untuk membuat laporan mengenai dugaan tindak pidana korupsi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyatakan bahwa lembaganya akan bertindak secara proaktif dalam menindaklanjuti laporan aduan masyarakat tersebut.

Dalam video yang diunggah di Kanal YouTube pribadi Mahfud MD pada 14 Oktober 2025, mengungkapkan ada dugaan tindak pidana korupsi dalam bentuk penggelembungan anggaran di proyek Whoosh.

“Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat,” pungkasnya.*