Protes MotoGP Mandalika Dibungkam, Amnesty Kecam Pengamanan Berlebih

FORUM KEADILAN – Amnesty International Indonesia mengecam keras tindakan pengamanan berlebihan dalam perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang berlangsung pada 27-29 September 2024.
Selama perhelatan berlangsung, kepolisian mengerahkan ribuan aparat keamanan dan larangan bagi masyarakat untuk melakukan unjuk rasa.
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menyatakan bahwa pengamanan yang diterapkan pemerintah kali ini merupakan langkah represif yang terus dilakukan dalam setiap ajang internasional.
“Pengamanan berlebihan dan sikap anti-protes selalu dilakukan negara setiap gelaran internasional berlangsung. Kali ini di balap MotoGP di Sirkuit Mandalika, ribuan aparat keamanan dikerahkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 27/9/2024.
Usman juga menyoroti pelarangan terhadap masyarakat untuk menyuarakan aspirasi melalui demonstrasi. Menurutnya, tidak ada dasar hukum yang melarang aksi damai tersebut.
“Pengamanan yang berlebihan ini menunjukkan bahwa negara terus-menerus melakukan pembungkaman terhadap suara kritis, khususnya masyarakat adat setempat yang wilayahnya terdampak langsung oleh pembangunan Sirkuit dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika,” lanjutnya.
Usman menyebut bahwa protes dari masyarakat, khususnya yang terdampak oleh proyek pembangunan Mandalika, berulang kali diabaikan. Menurutnya, masyarakat adat setempat telah lama memperjuangkan hak atas tanah dan kehidupan yang layak, namun hanya mendapat respons berupa pengabaian dan intimidasi.
Amnesty International mendesak agar pemerintah segera menghentikan segala bentuk pembatasan kebebasan berekspresi yang merugikan hak-hak masyarakat.
“Pemerintah dan pihak berwenang di NTB harus segera menghentikan tindakan represif ini. Ajang internasional seperti MotoGP seharusnya menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen terhadap penghormatan HAM, bukan menjadi arena pengekangan kebebasan berekspresi,” tuturnya.
Untuk diketahui, sebanyak 2.736 personel gabungan Polri dan TNI diterjunkan dalam Operasi Mandalika Gatari, diperkuat 300 personel tambahan dari Mabes Polri dan Polda Jawa Timur guna melakukan pengamanan terhadap pagelaran MotoGP Mandalika.
Selain itu, Kapolda NTB mengeluarkan Maklumat nomor MAK/2/IX/2024 yang melarang masyarakat menggelar demonstrasi atau membentangkan spanduk selama ajang MotoGP berlangsung.*
Laporan Syahrul Baihaqi