FORUM KEADILAN – Pakar hukum Denny Indrayana menyebut, seorang Menteri kabinet Jokowi berinisial S*L menjadi target Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dijadikan tersangka. Penetapan itu, kata Denny, tak lain adalah bagian dari kepentingan politik dalam upaya mengganggu Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Melalui keterangan tertulisnya, Denny menyebut dirinya mendapatkan informasi penting soal dugaan kasus korupsi yang sedang berjalan di KPK.
“Yang ditarget menjadi tersangka lagi-lagi adalah lawan oposisi. Seorang menteri dengan inisial S*L. Tujuannya jelas, mengganggu koalisi KPP, dan menjegal pencapresan Anies Baswedan,” kata Denny Indrayana, Rabu, 14/6/2023.
Padahal, lanjut Denny, gangguan semacam ini, justru akan semakin meneguhkan Partai Nasdem di dalam koalisi. Denny menuturkan, dalam satu pertemuan elit partainya, Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengatakan sebuah kalimat ihwal sikap tegas partainya.
“Abang ini jangankan masuk penjara, dibunuh pun tetap tidak akan berubah mendukung Anies Baswedan,” tulis Denny menirukan ucapan Surya Paloh.
“Hukum memang benar-benar direndahkan menjadi alat mengganggu koalisi dan penentu arah pencapresan saja,” kata Denny.
Kemudian, Denny juga mendapatkan informasi bahwa pimpinan KPK datang ke seorang menteri senior, menyatakan telah lengkap bukti, dan meminta izin presiden untuk mentersangkakan seorang pimpinan parpol.
Ada empat dugaan kasus korupsi, yakni soal kardus, pembangunan kantor partai, pembangunan beberapa rumah keluarga, sampai grarifikasi mobil mewah. Lalu, sang menteri senior mengatakan, “jalankan saja sesuai bukti dan proses hukum”.
“Sang pimpinan parpol masih selamat hingga kini, karena tetap berada di barisan koalisi Jokowi. Izin dari Presiden pun tidak kunjung turun ke KPK,” Ujar Denny.
“Maka, terbuktilah kekhawatiran saya, setelah diperpanjang setahun masa jabatannya, melalui putusan MK, Firli Bahuri bergerak cepat sesuai skenario tangan kuasa, menggunakan KPK untuk memilah dan memilih kasus, memukul lawan oposisi, dan merangkul kawan koalisi,” kata dia.
“Rasulullah SAW pernah bersabda, yang intinya suatu bangsa akan hancur jika hukum ditegakkan dengan pilah-pilih. Semoga Allah SWT menyelamatkan Indonesia,” imbuh Denny.
Tak hanya menteri S*L, menurut Denny, KPK juga akan menetapkan dua pejabat lainnya menjadi tersangka.
“Selain S*L, ada lagi eselon 1 dan eselon 2 kementerian yang sama, yang direncanakan menjadi tersangka,” pungkasnya.
Diketahui, saat ini KPK tengah menyelidiki kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian. Penyelidikan itu dimulai sejak awal tahun 2023, dan diduga menyeret nama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Saat ini masih proses lidik (penyelidikan),” kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu dalam keterangannya, Rabu, 14/6.
Sementara itu, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri juga membenarkan adanya penyelidikan kasus ini. Ali menyebut tim lembaga antirasuah tersebut sudah mengklarifikasi sejumlah pihak.
“Sejauh ini yang kami ketahui benar tahap proses permintaan keterangan kepada sejumlah pihak atas dugaan korupsi di Kementan RI,” kata Ali, Rabu, 14/6.
Dia mengatakan, penyelidikan kasus ini diawali dari laporan masyarakat yang diterima KPK, yang kemudian ditindaklanjuti pada proses penegakan hukum.
“Karena masih pada proses penyelidikan tentu tidak bisa kami sampaikan lebih lanjut. Segera kami sampaikan perkembangannya,” terang Ali.*