Final Liga Champions : Manchester City vs Inter Milan, Siapa No. 1 di Eropa?

Manchester City akan berhadapan dengan Inter Milan dalam final Liga Champions 2022/2023 | (Photo by UEFA)

FORUM KEADILANDuel final Liga Champions 2022/2023 antara Manchester City kontra Inter Milan akan tersaji dini hari nanti, Minggu (11/6) di Olympic Stadium Ataturk, Istanbul, Turki mulai pukul 02.00 WIB.

Baku hantam antar kedua tim dipastikan akan berlangsung sengit mengingat laga ini adalah puncak dari segala puncak kompetisi di benua biru, laga penutup yang sarat gengsi dan prestisius untuk menentukan siapa yang akan menjadi sang raja di daratan Eropa.

Bacaan Lainnya

Jika melihat parameter statistik di Liga Champions musim ini, partai ini merupakan paradoks paling ideal sebagai laga penutup musim.

Manchester City dan Inter Milan merupakan dua tim terbaik yang mewakili kekuatan yang bertolak belakang.

Skuad Biru Langit asuhan Pep Guardiola paling menonjol dalam segi penyerangan. Adapun mesin perang besutan Simone Inzaghi paling solid ihwal menjaga pertahanan.

Benturan dua karakter inilah yang akan menghasilkan sajian yang sempurna, tentu dengan syarat kedua tim mampu menunjukkan kemampuan di titik terbaiknya masing-masing.

Menurut statistik UEFA, Manchester City merupakan tim tersubur dengan 31 gol di UCL musim ini. Dengan rataan mencetak 2,58 gol per partai, Erling Haaland dkk unggul telak dari klub tertajam yang kedua, Real Madrid (26 gol, rasio 2,1 per partai).

Tentu saja keganasan ini amat dipengaruhi figur seorang Erling Haaland sebagai predator ulung. Bomber asal Norwegia tersebut tak terbantahkan akan menjadi top scorer Liga Champions musim ini dengan koleksi 12 gol hingga semifinal.

Sebagai komparasi, catatan gol Haaland seorang sudah mencakup nyaris tiga perempat jumlah gol total Inter Milan yang “hanya” 19.

Angka gol tertinggi dipengaruhi pula oleh frekuensi percobaan yang mereka lakukan. Man City lagi-lagi jawara kalau soal menyiksa pertahanan musuh dengan tusukan peluang.

Mereka tim paling agresif dengan melepaskan 193 tembakan, di mana 85 buah di antaranya tepat sasaran. Itu berarti rata-rata 16 kali anak asuh Pep menghunjamkan tembakan tiap partai.

Permainan agresif Man City juga ditunjang dengan aksi mendominasi lawan selama pertandingan. Mereka rata-rata mencatatkan penguasaan bola 59,8%, hanya kalah dari mantan klub asuhan Pep, Barcelona.

Namun, Kevin de Bruyne dkk lebih superior dalam mengelola aliran bola berkat catatan 7.786 operan total yang menjadi jumlah passing terbanyak dengan akurasi tertinggi pula, 90,4%.

 

Dan jangan lupakan peran De Bruyne, si pendobrak pertahanan musuh melalui eksekusi maupun operan presisinya.

Gelandang serang elegan asal Belgia merupakan raja assist di Liga Champions musim ini dengan catatan 7 buah.

Di sisi lain, paradoks akan terlihat jelas kalau melihat Inter Milan memiliki fitur kekuatan yang bisa menetralisir agresivitas Manchester City.

Jika City dominan dalam aspek-aspek menyerang, Inter mencuat di ranah statistik urusan pertahanan. I Nerazzurri merupakan tim pemilik clean sheet terbanyak sejauh ini.

Andre Onana dkk sanggup menjaga gawangnya steril dalam 8 pertandingan. Masing-masing saat menghadapi Viktoria Plzen (2-0, 4-0), Barcelona (1-0), Porto (1-0, 0-0), Benfica (2-0), dan AC Milan (2-0, 1-0).

Kalau Haaland jadi figur terdepan soal ancaman gol, Onana merupakan jagoan utama dalam menyelamatkan gawang.

Kiper asal Kamerun ini telah melakukan 45 kali penyelamatan, unggul 3 buah di atas penjaga gawang tersibuk berikutnya, Thibaut Courtois.

Inter juga punya senjata buat menangkal permainan kaki ke kaki yang indah dari Manchester City berupa tekel-tekel tajam dari para pemainnya. Pasukan Milano Biru mencatat jumlah tekel terbanyak dengan 179 kali.

Menjadi bahaya bagi Man City karena dari aksi merebut bola ini, Inter bagaikan sekumpulan pemain keras kepala – dalam arti positif – yang tak mau tunduk begitu saja kendati ditekan musuh.

Mereka suka memulihkan penguasaan guna melancarkan serangan kilat yang biasanya direk menuju kedua sayap ataupun striker.

 

Nerazzurri membukukan angka balls recovered tertinggi dengan 461 kali, di mana data ini krusial sebagai bukti kemampuan mereka membangun serangan dari hasil mematahkan aksi lawan.

Tambahan lagi, Inter Milan juga tercatat sebagai tim yang melakukan aksi sapuan terbanyak dengan 286 kali clearance di area pertahanannya.

Data tersebut membuat awak Manchester City kudu siap-siap memutar otak guna mendobrak pertahanan yang dikawal Francesco Acerbi cs.

Namun, lini belakang Inter bukannya tak bisa ditembus. Onana sudah 10 kali memungut bola dari gawangnya dan bahkan ada 12 klub yang memiliki angka kebobolan lebih baik dari mereka.

Hal menarik, justru Manchester City yang memuncaki daftar sebagai tim yang paling sulit dibobol karena baru 5 kali kemasukan.

Ini merupakan bukti bahwa permainan progresif dan dinamis ala Pep ampuh menyediakan sangat sedikit celah untuk dieksploitasi oleh lawan.

Alarm keras bagi pasukan Inzaghi agar dapat memaksimalkan pula peran Romelu Lukaku, Lautaro Martinez, Edin Dzeko maupun Joaquin Correa di samping mempertahankan kesolidan lini belakangnya.

Kedua tim, baik Manchester City maupun Inter Milan, berhasil melaju ke partai puncak setelah melewati berbagai rintangan sejak fase grup hingga semifinal.

Inter sanggup melewati hadangan tim-tim besar seperti Barcelona, FC Porto, Benfica, sampai rival sekota AC Milan di semifinal.

Sementara The Citizens lebih gila lagi. Mereka mampu mengatasi tim-tim kuat tradisional langganan Liga Champions seperti Borrusia Dortmund, Sevilla (juara Liga Europa), RB Leipzig, Bayern Munich, hingga juara bertahan Real Madrid untuk sampai di final.

Menariknya, kedua tim sama-sama sedang mengejar gelar treble alias tiga gelar di musim ini. Inter Milan sudah memenangkan Piala Super Italia dan Coppa Italia, sedangkan Manchester City telah menjuarai Liga Inggris dan Piala FA.

Perang strategi antara tim progresif versus reaktif ini akan menghasilkan pemenang trofi Liga Champions edisi ke-68 sekaligus pemilik gelar No. 1 di Eropa.

 

Statistik Perbandingan Aspek Utama Ofensif vs Defensif

Manchester City

  • Gol: 31
  • Assist: 27
  • Tembakan (on target): 193 (85)
  • Penguasaan bola: 59,8%
  • Clean-sheet: 7
  • Kebobolan: 5
  • Penyelamatan: 26
  • Tekel: 116
  • Sapuan: 127
  • Balls recovered: 461

Inter Milan

  • Gol: 19
  • Assist: 17
  • Tembakan (on target): 154 (57)
  • Penguasaan bola: 46,4%
  • Clean-sheet: 8
  • Kebobolan: 10
  • Penyelamatan: 45
  • Tekel: 179
  • Sapuan: 286
  • Balls recovered: 449

 

Prediksi Starting XI

Manchester City (3-2-4-1) : Ederson (GK); Walker, Dias, Akanji; Stones, Rodri; Bernardo Silva, De Briyne, Gundogan, Grealish; Haaland.

Inter Milan (3-5-2) : Onana (GK); Darmian, Acerbi, Bastoni; Dumfries, Barella, Brozovic, Calhanoglu, Dimarco; Martinez, Dzeko.

Pos terkait