Gara-Gara Diksi “Bukan Intoleran”, Kapolres Cianjur Trending Topic

KAPOLRES Cianjur AKBP Doni Hermawan | ist

FORUM KEADILAN – Sosok Kapolres Cianjur Jawa Barat AKBP Doni Hermawan menjadi pembicaraan. Namanya memuncaki trending topic di Twitter sepanjang Minggu, 27/11/2022.

Hal itu setelah AKBP Doni mengatakan bahwa aksi anggota organisasi kemasyarakatan atau ormas mencopot label tulisan gereja di lokasi bencana gempa Cianjur bukan merupakan aksi intoleran.

Bacaan Lainnya

Banyak warganet yang kecewa dengan pernyataan Kapolres Cianjur tersebut. Seorang warganet bahkan meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar memutasi AKBP Doni ke bagian Yanma karena sang kapolres dianggap belum mampu berada dalam kebhinnekaan khas Indonesia.

Sebelumnya, Kapolres Cianjur mengatakan, aksi pencopotan label gereja di tenda bantuan untuk korban gempa Cianjur dilakukan aktivis organisasi kemasyarakatan atau ormas. Label dimaksud bertuliskan Tim Aksi Kasih Gereja Reformed Injil Indonesia.

Doni menerangkan, pencopotan label dilakukan di empat titik, yakni posko pengungsian di Mangunkerta, Sarampad, dan dua titik lainnya

Menurut Kapolres, pencopotan itu bukan aksi intoleran, karena tenda tetap digunakan.

“Label dicopot tetapi bantuan tidak ditolak,” kata AKBP Doni, Sabtu, 26/11/2022, .

Hal itu dilakukan agar bantuan netral, atas nama kemanusiaan dan tak menonjolkan kelompok tertentu.

Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, tindakan pencopotan label seperti itu seharusnya tidak dilakukan. Sebab, kemungkinan pihak pemberi bantuan tidak punya maksud tertentu selain kemanusiaan.

“Pencopotan itu salah, tapi menonjolkan label juga tidak benar. Kita sama-sama saling mengerti, membantu secara tulus tanpa label di bantuannya. Saya harap ini tidak terulang, dan kita fokus pada penanganan kebencanaan hingga pemulihan nantinya,” kata Bupati Cianjur.*