Stop! Jangan Konsumsi 7 Makanan dan Obat Ini Secara Bersamaan

Ilustrasi. | ist

FORUM KEADILAN – Mengonsumsi obat kerap kali dibarengi dengan minuman, makanan ringan, buah, atau sayur. Padahal, beberapa makanan dan jenis obat tertentu tak boleh dikonsumsi bersamaan. Sebab, makanan tertentu dapat membuat obat bekerja kurang efektif.

Bahkan dalam beberapa kasus, kombinasi makanan dan obat memicu efek samping berbahaya. Berikut beberapa obat dan makanan yang dapat menimbulkan masalah jika dikonsumsi secara bersamaan:

1. makanan serat tinggi dengan levothyroxine dan digoksin

Levothyroxine adalah obat untuk mengobati hipotiroidisme, yaitu kondisi rendahnya kadar hormon tiroid. Mengonsumsi makanan berserat tinggi dapat membuat levothyroxine menjadi kurang efektif.

Hal serupa terjadi saat mengonsumsi digoksin, yaitu obat yang kerap digunakan untuk mengobati berbagai masalah jantung. Sebab, makanan berserat tinggi dapat memengaruhi penyerapan dua jenis obat tersebut.

Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi digoksin atau levothyroxine setidaknya dua jam sebelum atau setelah mengonsumsi makanan tinggi serat.

2. makanan tinggi tiramin dan obat MAOI

MAOI atau monoamine oxidase inhibitors adalah golongan obat untuk mengobati gejala depresi, seperti cemas atau sedih. Obat antidepresan ini termasuk Marplan (isocarboxazid), Nardil (phenelzine), Emsam (selegiline), atau Parnate (tranylcypromine).

Apabila mengonsumsi MAOI, sebaiknya hindari bersamaan dengan konsumsi tiramin. Menurut Kemenkes, tiramin adalah asam amino tirosin yang dapat ditemukan dalam beberapa makanan berprotein.

Makanan tinggi tiramin termasuk pisang dan alpukat terlalu matang, keju tua, serta makanan berfermentasi, seperti bir, kecap, dan tahu.

Pasalnya, kombinasi MAOI dan makanan tinggi tiramin dapat menyebabkan kadar tiramin terlalu tinggi dalam tubuh, sehingga memicu peningkatan tekanan darah tiba-tiba.

3. pisang dan ACE inhibitor

Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor adalah kelompok obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Dikutip dari laman AARP, hindari mengonsumsi makanan yang mengandung banyak kalium atau potasium, termasuk pisang, alpukat, dan tomat, bersamaan dengan ACE inhibitor.

Sebab, kadar kalium tinggi dalam tubuh bisa menyebabkan aritmia atau gangguan pada irama jantung, seperti semakin lambat atau cepat.

Batasi jumlah asupan makanan dan minuman mengandung kalium apabila masih mengonsumsi ACE inhibitor.

4. sayuran hijau dan warfarin

Mengonsumsi obat warfarin dan sayuran hijau yang mengandung vitamin K, seperti brokoli, kol, kangkung, dan bayam, tak boleh dilakukan bersamaan.

Warfarin merupakan senyawa antagonis vitamin K yang berguna untuk mengatasi dan mencegah pembentukan gumpalan darah.

Sebagai lawan vitamin K, konsumsi makanan yang mengandung vitamin ini justru dapat mengurangi keefektifan obat.

5. jeruk limau gedang dan obat penurun kolesterol

Obat penurun kolesterol bekerja dengan cara menghambat kerja enzim yang dibutuhkan untuk membentuk kolesterol.

Sementara itu, konsumsi grapefruit atau limau gedang dapat menghambat cara kerja obat penurun kolesterol.

Akibatnya, obat tetap berada dalam darah dan akan menumpuk. Kondisi ini meningkatkan risiko efek samping seperti nyeri otot.

6. produk susu dan beberapa antibiotik

Dilansir dari laman Every Day Health, hindari konsumsi produk susu termasuk keju, yogurt, dan es krim bersamaan dengan antibiotik.

Hal ini lantaran produk susu akan mengikat antibiotik dan menganggu penyerapannya dalam darah.

Antibiotik yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersama produk susu antara lain fluoroquinolones seperti Cipro (ciprofloxacin), Levaquin (levofloxacin), Avelox (moksifloksasin), dan tetrasiklin.

Apabila harus mengonsumsi antibiotik, hindari makan atau minum produk susu setidaknya dua jam sebelum dan enam jam setelah minum antibiotik.

7. jus buah dan beberapa obat antihistamin

Antihistamin merupakan kelompok obat untuk meredakan gejala akibat reaksi alergi. Obat ini membantu seseorang dengan masalah hidung tersumbat, bersin, atau gatal karena bunga, tungau, debu kotoran, atau alergi hewan.

Gabungan antihistamin dan jus buah yang berasa asam termasuk apel, jeruk, dan jeruk dapat memicu interaksi yang tak diinginkan.

Jus asam dapat memengaruhi penyerapan dan menetralkan efek antihistamin, sehingga obat ini tidak bisa bekerja.*