BNPB Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana di 11 Wilayah Aceh
FORUM KEADILAN – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan 11 dari 18 kabupaten dan kota terdampak bencana di Provinsi Aceh memperpanjang status tanggap darurat.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan bahwa perpanjangan status tanggap darurat dilakukan hingga sepekan ke depan. Perpanjang status tanggap darurat untuk lebih mengoptimalkan penanganan kebencanaan.
“Sebanyak 11 dari 18 kabupaten dan kota terdampak bencana di Aceh memperpanjang status tanggap darurat. Sedangkan tujuh kabupaten kota lainnya kini sudah beralih dari transisi darurat ke pemulihan,” ujar Suharyanto di Banda Aceh, Kamis, 25/12/2025.
11 Kabupaten kota yang memperpanjang status tanggap darurat yaitu Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Aceh Tengah, dan Kabupaten Gayo Lues.
Kemudian, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Nagan Raya, dan Kota Lhokseumawe.
Dari 11 Kabupaten kota terdampak bencana yang memperpanjang status tanggap darurat, tujuh Kabupaten di antara masuk kategori parah terdampak bencana banjir.
“Kabupaten yang parah tersebut yakni Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tengah, dan Kabupaten Gayo Lues,” tutur Suharyanto.
Sementara, Kabupaten kota yang masuk masa transisi dari darurat ke pemulihan yaitu Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Aceh Selatan, Kota Subulussalam, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Aceh Singkil.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Aceh, M Nasir, menyebutkan wilayah terdampak bencana mencapai 3.978 desa yang tersebar di 225 kecamatan dalam 18 Kabupaten kota.
“Kebutuhan mendesak korban bencana saat ini sudah beralih kepada nonpangan seperti tenda pengungsian, tandon dan air bersih, lampu emergensi, bahan medis, peralatan dapur, dan lainnya,” ujarnya.
M Nasir mengatakan sedangkan total logistik yang disalurkan saat masa tanggap darurat mencapai 1.251,6 ton dari 1.478,8 ton bantuan yang diterima, baik makanan maupun nonmakanan.
“Dengan adanya kabupaten kota yang sudah memasuki masa transisi, maka pemulihan segera dilakukan. Untuk tahap awal, kami mendorong perbaikan rumah rusak ringan dan sedang guna mengurangi angka pengungsian,” tandas M Nasir.*
