PBNU Angkat Suara Terkait Tudingan Terima Aliran Dana dari PT Gag Nikel Raja Ampat

FORUM KEADILAN – Bendahara Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Gudfan Arif angkat suara atas tudingan adanya aliran dana dari PT Gag Nikel Raja Ampat ke PBNU.
Gudfan menjelaskan bahwa posisi Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi sebagai Komisaris di PT Gag Nikel sebagai pribadi. Ia menyebut bahwa NU sama sekali tidak pernah menempatkan pengurusnya di perusahaan pemerintah maupun swasta.
PT Gag Nikel, lanjutnya, bukan milik PBNU melainkan salah satu anak perusahaan BUMN PT ANTAM.
“Kebetulan yang jadi salah satu komisaris itu adalah warga NU. Jadi tak ada kaitan sama sekali dengan PBNU,” tuturnya.
Diketahui, tudingan PBNU yang menerima aliran dana dari PT Gag Nikel pertama kali dilontarkan dari akun TikTok @tanpadusta. Unggahan tersebut menarasikan, PBNU menerima aliran dana dari Ananda Tohpati yang dikenal di kalanan tertentu dengan nama Andes “Kancil”.
Akun tersebut menyebut bahwa Ananda adalah anak mantan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya. Ananda disebut bertanggungjawab atas pengamanan dan pengawasan operasi dari lima perusahaan yang beroperasi di Raja Ampat.
Berdasarkan akun tersebut, sebagai imbalan dan pengawasan, Andas telah mengumpulkan donasi Rp55 miliar perbulan dari setiap perusahaan atau Rp275 miliar perbulan (Rp3,3 triliun pertahun).
Uang tersebut disalurkan ke sejumlah jaringannya. Salah satunya ke PBNU. Donasi itu diberikan melalui salah satu ketua PBNU, Gus Fahrur.
Fahrur membantah terkait tuduhan itu dan mengklaim sama sekali tidak kenal dengan Ananda Tohpati. Bahkan nama Ananda baru didengarnya.
“Ini fitnah. Tidak ada sama sekali sumbangan ke PBNU. Saya jamin 1.000 persen hoaks,” tutur Fahrur.
Gudfan mengungkapkan bahwa pengurus PBNU sama sekali tidak mengetahui sosok Andas itu.
“Kami bisa buktikan dengan data kalau kami sama sekali tak pernah menerima aliran dana dari tambang manapun,” ungkap Gudfan.*