TNI AD Ungkap Membuka Peluang Anak Korban Ledakan Pemusnahan Amunisi Jadi Tentara

“TNI Angkatan Darat membuka peluang kepada seluruh putra-putri korban, apabila ada yang ingin bergabung menjadi prajurit Angkatan Darat,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana dalam keterangan pers, pada Rabu, 14/5/2025.
Wahyu menjelaskan kesempatan tersebut dibuka TNI AD sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap keluarga korban ledakan pemusnahan amunisi.
“Nantinya, jajaran Kodim 0611/Garut akan memberikan pendampingan dan bimbingan, sehingga prosesnya dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Wahyu juga memastikan bahwa pihaknya membantu proses pemakaman korban ledakan baik untuk jenazah warga sipil maupun personel TNI AD.
Ia mengatakan, pihaknya telah menyerahkan sembilan jenazah warga sipil ke keluarga masing-masing, pada Selasa, 13/5/2025.
Pihak TNI juga ikut membantu prosesi pemakaman seluruh jenazah hingga pukul 20.00 WIB.
“Korem 062/Tarumanegara dan Kodim 0611/Garut, bersama-sama dengan masyarakat juga akan melaksanakan kegiatan doa bersama sampai beberapa waktu ke depan,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi saat proses pemusnahan amunisi bekas latihan militer di Garut, Jawa Barat. Peristiwa ini terjadi tepatnya di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, pada Senin, 12/5 pagi.
Pada saat selesai pemusnahan dilakukan, sejumlah warga mengambil sisa-sisa amunisi yang sayangnya, beberapa di antaranya ternyata masih aktif dan membuat ledakan susulan terjadi. Akibatnya, belasan orang meninggal dunia.
Kasi SIMRS dan Rekam Medis RSUD Pameungpeuk Yani Sriyani Dahyani mengungkapkan bahwa 13 orang meninggal tersebut di antaranya empat korban merupakan anggota TNI AD dan sembilan lainnya warga sipil.*