Kamis, 19 Juni 2025
Menu

Dedi Mulyadi Janji Tanggung Biaya Pendidikan Anak Korban Ledakan Amunisi di Garut

Redaksi
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi saat mengucapkan belasungkawa atas insiden korban ledakan pemusnahan amunisi tidak layak pakai atau kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat yang menewaskan 13 orang | Instagram @dedimulyadi71
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi saat mengucapkan belasungkawa atas insiden korban ledakan pemusnahan amunisi tidak layak pakai atau kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat yang menewaskan 13 orang | Instagram @dedimulyadi71
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa ia berjanji akan membiayai sekolah hingga kuliah anak dari korban ledakan pemusnahan amunisi tidak layak pakai atau kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat.

Dedi juga akan memberikan santunan kepada keluarga korban ledakan yang masing-masing Rp50 juta.

“Biaya pendidikan akan diberikan sejak anak sekolah hingga perguruan tinggi. Tugas gubernur adalah ngurusin anak-anak yang ditinggalkan agar tidak terlantar pendidikannya, tidak terlantar kehidupannya. Semua anak-anak yang belum berkeluarga, jadi tanggung jawab saya,” tutur Dedi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, Selasa, 13/5/2025.

Saat mengunjungi RSUD Pameungupuk untuk menjenguk korban luka yang dirawat di sana, Dedi juga mengungkapkan belasungkawanya kepada keluarga korban yang meninggal dunia.

“Saya datang ke RSUD Pameungpeuk untuk menjenguk korban sekaligus ada rasa simpati yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada para korban,” ujar dia.

Ia pun berharap agar insiden seperti ini menjadi yang terakhir dan berpesan semoga semua pihak waspada terhadap kemungkinan yang dapat terjadi di luar prediksi.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi juga sudah sempat menyampaikan belasungkawanya atas insiden ini dan mendoakan para korban yang meninggal lewat Instagramnya @dedimulyadi71 pada Senin, 12/5.

“Semoga almarhum diterima seluruh keimanannya, mendapat ampunan seluruh dosa yang telah dilakukannya dan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” tulis Dedi lewat unggahan di Instagramnya.

Ia mengajak masyarakat untuk mendoakan para korban dan menyebut tragedi ini sebagai luka bersama yang harus dihadapi dengan keikhlasan dan empati.

Diketahui, ledakan terjadi saat proses pemusnahan amunisi bekas latihan militer di Garut, Jawa Barat. Peristiwa ini terjadi tepatnya di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, pada Senin, 12/5 pagi.

Pada saat selesai pemusnahan dilakukan, sejumlah warga mengambil sisa-sisa amunisi yang sayangnya, beberapa di antaranya ternyata masih aktif dan membuat ledakan susulan terjadi. Akibatnya, belasan orang meninggal dunia.

Kasi SIMRS dan Rekam Medis RSUD Pameungpeuk Yani Sriyani Dahyani mengungkapkan bahwa 13 orang meninggal tersebut di antaranya empat korban merupakan anggota TNI AD dan sembilan lainnya warga sipil.*