Kongres PDI Perjuangan Mundur Terus, Pengamat Sebut Ada Perbedaan Pendapat

FORUM KEADILAN – Ketua Fraksi PDI Perjuangan sekaligus Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mengatakan, masih belum bisa memastikan kapan digelarnya Kongres pemilihan ketua umum (ketum) PDI Perjuangan yang sebelumnya digadang-gadang bakal dilaksanakan pada bulan April lalu.
“Dugaan (belum ada), dugaan tersebut berdasarkan hitungan ya. Saya enggak bisa ngomong, tapi kalau Juni saya kira belum. Kalau dugaan itu kan ada asumsi, ada penglihatan lapangan,” katanya di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu, 14/5/2025.
Ia justru menyarankan agar pertanyaan tersebut langsung ditanyakan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
“Karena kalau itu datanglah ke Teuku Umar (Rumah Megawati), tanya ke Ibu Ketua Umum ‘Bu, Bu, kok kenapa belum Kongres?’ gitu dong, jangan ke Pak Utut,” ujarnya.
Utut pun menjawab mengenai apakah Megawati akan terus memimpin PDI Perjuangan.
“Kalau sekarang teman-teman baik dari DPD maupun kader, tone-nya masih kepingin Ibu lagi (memimpin), ya tergantung Ibu. Kalau Ibu masih berkenan, kan masih beliau, tapi semuanya kan tergantung Ibu,” tegasnya.
Sementara itu, Peneliti senior dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Lili Romli menjelaskan kemungkinan adanya beberapa alasan Kongres PDI Perjuangan ditunda.
Pertama, masalah kepemimpinan, yang mana masalah ini tampaknya terbelah, ada yg masih tetap ingin Megawati memimpin dan ada yang merasa perlu pergantian kepemimpinan.
“Kelompok yang ingin mempertahankan ibu Mega untuk menjaga soliditas partai dan kekuatan untuk menjaga PDIP dari gangguan eskternal,” katanya kepada Forum Keadilan, Rabu, 14/5/2025.
Sedangkan, kelompok yang ingin adanya pergantian kepemimpinan di PDI Perjuangan karena menilai Megawati sudah cukup lama memimpin partai ini. Sehingga, perlu ada regenerasi dan penyegaran kepemimpinan.
Menurut Lili, hal tersebut tentu tidak terlepas dari realitas di masa depan, yang mana penentu pemilih terbesar adalah anak-anak muda, sehingga partai harus bisa menyesuaikannya.
Kemudian kemungkinan kedua, Lili menegaskan bisa jadi terkait dengan faktor keamanan dan kelancaran jalannya kongres partai.
“Apakah kongres akan berjalan aman dan lancar, tidak ada intervensi dari luar yang ingin ‘mengobok-obok partai’. Adanya isu yang ingin mengambil alih kepemimpinan PDIP dari Trah (silsila) Soekarno muncul,” katanya.
Lalu yang ketiga, ia menambahkan, masih belum solidnya sikap partai terhadap pemerintahan Prabowo. Masih ada yang ingin bergabung dan menjadi bagian koalisi, akan tetapi masih ada yang ingin tetap di luar koalisi sebagai partai oposisi.*
Laporan Novia Suhari