Kamis, 19 Juni 2025
Menu

Siswa SDN 03 Sukoharjo Keracunan Usai Makan Menu Makan Bergizi Gratis, Kepala BGN: Human Error

Redaksi
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 17/1/2025. | Youtube Sekretariat Presiden
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 17/1/2025. | Youtube Sekretariat Presiden
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana merespons terkait kejadian keracunan yang menimpa 40 orang siswa di Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), seusai mengkonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dadan mengatakan bahwa hal tersebut murni dikarenakan human error dan tidak ada pelanggaran maupun kesalahan di dalam pelaksanaan standar operasional prosedur (SOP).

“Enggak ada pelanggaran SOP. Hanya kesalahan teknis saja. Yang Sukoharjo terutama ya ini adalah kesalahan murni teknis, tidak ada kesengajaan,” ujar Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 17/1/2025.

Ia mengungkapkan, BGN memiliki SOP untuk mencegah hal tersebut kembali terulang. SOP ini sudah dijalankan di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Siswa yang juga telah mendapatkan penanganan medis dan saat ini sudah kembali sehat.

“Sudah punya teknis dan sudah diselesaikan. Human error. Sudah, lah, itu sudah human error yang sudah terjadi dan sekarang sudah diatasi sehingga anak-anak yang kemarin keracunan hari ini sudah sekolah lagi,” jelasnya.

Dadan mengatakan, saat menyadari terdapat kesalahan hingga menyebabakn keracunan, petugas segera menarik menu ayam krispi yang diduga menjadi penyebab, dan menggantinya dengan telur.

Kemudian, 40 anak-anak yang keracunan segera ditangani oleh petugas Puskesmas. Pada Jumat, 17/1, mereka sudah sembuh dan bersekolah lagi.

“Dan Alhamdulillah sudah teratasi karena pada saat dibagikan, petugas kami segera menyadari bahwa ada hal yang kurang beres dengan makanan ayam crispy-nya sehingga sisa yang 2.400-nya segera ditarik, digantikan dengan telur. Jadi tidak ada masalah,” katanya.

Diketahui sebelumnya, Sejumlah siswa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), mengalami keracunan setelah makan menu program makan bergizi gratis (MBG).

Kepala SDN Dukuh 03, Lilik Kurniasih mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, pada Kamis, 16/1/2025.

Ia menjelaskan ketika itu makanan tiba di sekolah pada pukul 09.00 WIB. Lalu, makanan itu disantap para siswa. Tetapi, setelah makan ada beberapa siswa yang merasa mual dan pusing.

“Ada yang merasa mual, pusing, dan ada satu anak yang muntah,” ujarnya.

Dari 200 siswa yang berada di sekolah itu, ia mengatakan ada sekitar sepuluh anak yang merasa mual setelah makan. Lilik menyebut para siswa yang merasakan gejala itu adalah siswa kelas 1-6. Mereka juga mengaku mencium bau basi dari ayam tepung yang menjadi lauk dari menu hari ini.

Selain dari ayam tepung, menu hari ini terdapat nasi putih, sayur ca wortel tahu, buah naga, dan susu. Setelah kejadian itu, makanan yang masih tersisa langsung ditarik oleh para guru.

Kemudian, seusai mengalami gejala itu, pihak sekolah langsung menghubungi tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait dan petugas kesehatan dari Puskesmas Sukoharjo Kota.

“Tadi langsung ditangani oleh petugas, dan langsung diberi obat. Alhamdulillah langsung tertangani,” katanya.

Menyoal hal itu, Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota Kunari Mahanani mengatakan Kodim 0726 Sukoharjo yang mengelola SPPG usai mengakui proses pemasakan ayam kurang matang.

“Ayamnya tidak matang, sudah diakui dari Kodim,” tuturnya.

Sementara itu, para siswa yang mengalami gejala itu langsung diberikan obat oleh pihak puskesmas.

“Yang kena itu cuma mual dan muntah, tidak sampai dirujuk ke rumah sakit. Sudah kami tangani, setelah kami observasi hasilnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” imbuhnya.

Di sisi lain, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi angkat suara terkait kasus keracunan hingga mengalami mual-mual puluhan siswa SDN 03 Sukoharjo usai makan makanan menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hasan menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) menyoal masalah ini. Menurut Hasbi, laporan terbaru, anak-anak yang keracunan itu langsung dibawa ke puskesmas terdekat dan keadaannya telah membaik.

“SOP (standar operasi prosedur) yang diterapkan dalam MBG ini adalah sekolah melaporkan kepada SPPG dan Puskesmas jika ada kejadian yang tidak diinginkan. Makanan langsung ditarik oleh SPPG dan kemudian diganti dengan menu lain,” ujar Hasan dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 16/1/2025.

SOP lainnya, kata Hasan, yang akan diterapkan BGN adalah setiap SPPG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi harus menyimpan sampel makanan selama 2×24 jam.

“Sehingga kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Sukoharjo, penyebabnya bisa dilacak dengan cermat. Saat ini sampel makanan yang disiapkan di SPPG tersebut sedang diperiksa oleh Dinas Kesehatan,” jelasnya.

Hasan menambahkan bahwa kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi bagi BGN untuk mengetatkan lagi SOP penyaluran program makan bergizi gratis.

“Kejadian semacam ini akan menjadi evaluasi yang amat penting bagi BGN untuk memperketat pelaksanaan SOP dalam setiap rantai proses penyiapan MBG. Sehingga kualitas dan kehigienisan makanan bisa terjamin,” tandasnya.*