FORUM KEADILAN – Kesepakatan gencatan senjata terjadi antara kelompok militan Palestina, Hamas dengan Israel. Gencatan senjata tersebut akan dimulai pada Minggu, 19 Januari 2025.
Hal tersebut diungkapkan oleh Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.
“Kesepakatan itu akan mulai berlaku pada 19 Januari,” ungkap Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dilansir dari Reuters, Kamis, 16/1/2025.
Gencatan senjata ini akan dibagi dalam tiga fase. Fase pertama yang berlangsung dalam 42 hari atau enam pekan akan dilakukan penyaluran bantuan kemanusiaan ke seluruh Gaza.
Israel pun sepakat akan menarik mundur pasukan Gaza, hingga pertukaran sandera dan tahanan. Hamas siap membebaskan 33 sandera. Sebanyak 33 sandera tersebut terdiri dari perempuan, anak-anak, dan remaja. Sementara itu, Israel akan melepas sejumlah tahanan dalam fase pertama tersebut.
Di sisi lain, gencatan senjata fase kedua dan ketiga belum dapat dipastikan detailnya. Tetapi, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengungkapkan bahwa fase kedua dan ketiga akan disampaikan secara detail selama fase pertama gencatan senjata berlangsung.
“Kami akan melanjutkan upaya apapun yang kami mampu, semua hal mungkin terjadi akan diusahakan oleh para mitra kami untuk memastikan kesepakatan ini segera dilaksanakan,” ujarnya.
Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani pun berharap agar gencatan senjata ini bisa permanen, sehingga perang dapat berakhir.
“Semoga saja pada akhirnya, kesepakatan ini akan membawa kita pada perdamaian. Saya percaya bahwa semua itu tergantung pada pihak-pihak yang terlibat dalam kesempatan dan itikad baik dan memastikan tidak ada kegagalan pada kesepakatan itu,” lanjutnya.
Gencatan senjata ini juga disambut dengan penuh suka cita oleh warga Gaza. Mereka berpelukan untuk merayakannya.
“Saya tidak percaya mimpi buruk yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun ini akhirnya akan segera berakhir. Kami telah kehilangan begitu banyak orang, kami kehilangan segalanya,” tutur warga Palestina, Randa Sameeh.*