FORUM KEADILAN – General Manager PT Tinindo Internusa Rosalina menceritakan kondisi dua buah hatinya di sidang pembacaan nota pembelaan (pledoi) dalam perkara dugaan korupsi PT Timah.
Kepada Majelis Hakim, Rosalina mengatakan bahwa dua anaknya sering menanyakan keberadaan dirinya. Sebab, dirinya sudah lama tidak mendampingi tumbuh kembang dan pendidikan sang anak.
“Mereka sering menanyakan, mengapa Mama tidak lagi di samping mereka. Mengapa Mama tidak bisa mengantarkan mereka ke sekolah seperti dulu. Mengapa Mama tidak mendampingi untuk persiapan kuis ataupun ujian,” ungkapnya di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat (Jakpus), Senin, 16/12/2024.
Sambil menangis, Rosalina menyebut bahwa pertanyaan-pertanyaan itu menghantuinya setiap saat. Dirinya tahu bahwa kedua anaknya masih terlalu kecil untuk mengerti kondisi nya saat ini.
“Pertanyaan-pertanyaan polos ini yang sering disampaikan melalui adik saya. Membakar hati saya dengan rasa bersalah yang tak tertahankan,” sambungnya.
Menurutnya, ketidakhadiran dirinya tak hanya membuat kedua anaknya kehilangan sosok Ibu. Tetapi, juga merampas rasa aman terhadap anak-anaknya.
Selain itu, Rosalina juga mengungkap bahwa putri sulungnya harus kehilangan mimpinya mewakili Indonesia dalam perlombaan piano dan balet internasional.
Tak hanya itu, putra bungsunya harus berjuang melawan trauma karena melihat langsung saat Penyidik dari Kejaksaan Agung (Kejagung) menjemput paksa dirinya.
“Bencana psikologis berasa dalam lubuk hati saya dan prestasi mereka menurun drastis,” pungkasnya.
Rosalina didakwa Jaksa telah melakukan pembelian dan mengumpulkan bijih timah dari penambangan ilegal di wilayah IUP PT Timah di Bangka Belitung.
Atas perkara ini, Rosalina didakwa melanggar Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 jo Pasal 18 UU Tipikor jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.*
Laporan Merinda Faradianti