FORUM KEADILAN – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan konten judi online (judol) yang saat ini jumlahnya telah mencapai belasan ribu konten atau kasus yang diidentifikasi menyusup ke dalam situs lembaga hingga pendidikan.
“Itu di lembaga pendidikan ada 14.823 konten judi online menyusup ke sana dan lembaga pemerintahan ada 17.001 temuan konten menyusup atau phising ke situs-situs pemerintahan dan lembaga pendidikan,” ucap Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 22/5/2024.
Konten judol tersebut juga tersebar di beberapa platform media sosial. Menurutnya, pihaknya sudah memberikan teguran kepada platform seperti TikTok, Google, Meta terkait permasalahan ini.
Budi mencatat sepanjang hampir satu bulan lebih sejak terakhir rapat mengenai judol, pada 19 April hingga 21 Mei 2024, pemerintah telah take down 290.850 konten judol.
“Jadi sebulan hampir 300 ribu, sehari 10 ribu konten judi online,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa selama periode 17 Juli 2023 hingga 21 Mei 2024, pemerintah sudah berhasil menurunkan 1.904.246 konten judol. Pemerintah juga melakukan pemblokiran rekening e-wallet yang diketahui terafiliasi dengan judol.
“Pemblokiran rekening e-wallet terafiliasi judi online sudah 5.364 untuk rekening, dan sudah diajukan ke OJK dan 555 e-wallet diajukan ke Bank Indonesia,” tambahnya.
Budi mengumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepakar agar dibentuk Satgas untuk pemberantasan judol di Indonesia. Kesepakatan ini diambil setelah Jokowi menggelar rapat internal bersama dengan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) pada hari ini.
Satgas itu akan berisikan anggota lintas Kementerian/lembaga yang akan diresmikan dalam pekan ini.
“Sesuai arahan Bapak Presiden akan dibentuk satgas judi online di mana ketuanya Pak Menkopolhukam, ketua bidang pencegahannya Menkominfo, dan ketua penindakannya adalah Pak Kapolri,” ujar Budi.*