Jubir Prabowo Dahnil Anzar Tekankan ‘Presidential Club’ Beda dengan DPA-Wantimpres

Juru Bicara Prabowo Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak
Juru Bicara Prabowo Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak | ist

FORUM KEADILAN – Juru Bicara (Jubir) Menteri Pertahanan (Menhan) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, memberikan respons terkait usulan dari Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang mengusulkan agar ‘Presidential Club‘ dilembagakan seperti Dewan Pertimbangan Agung (DPA).

Dahnil menyebut bahwa ‘Presidential Club’ bukanlah lembaga formal seperti DPA ataupun Wantimpres.

Bacaan Lainnya

“Forum silaturahim ini kan isinya adalah forumnya, para Presiden Indonesia dari masa ke masa, jadi berbeda dengan Wantimpres atau dulu DPA yang memang ada lembaganya, kalau ini kan tidak, informal, penyebutan PC (Presidential Club) hanya sekadar penyebutan ajang silaturahmi dan sharing para Presiden Indonesia dari masa ke masa saja,” ujar Dahnil, Selasa, 7/5/2024.

Ia berharap agar forum informal tersebut dapat membantu mewujudkan visi keberlanjutan yang dibawa oleh Prabowo. Dahnil juga menekankan bahwa Prabowo berkomitmen untuk melanjutkan warisan yang baik dari Presiden RI terdahulu.

“Esensinya adalah silaturahmi, sharing pengalaman antarpara Presiden Indonesia yang masih ada, karena visi Pak Prabowo adalah keberlanjutan, artinya beliau ingin melanjutkan warisan baik dari kepemimpinan presiden-presiden sebelumnya,” jelasnya.

Dahnil mengatakan Prabowo ingin keberadaan ‘Presidential Club’ menjadi sebuah simbol pemersatu bangsa dan ‘Presidential Club’ tidak akan dilembagakan.

“Serta menjadi simbolisasi persatuan dan keguyuban para pemimpin bangsa kita. Sampai dengan detik ini belum sampai pada pikiran untuk melakukan institusionalisasi atau pelembagaan,” lanjutnya.

Sebelumnya, Bamsoet  melempar usulan untuk melembagakan ‘Presidential Club‘ gagasan Prabowo Subianto dalam bentuk Dewan Pertimbangan Agung (DPA).

Nantinya komposisi DPA tersebut bakal diisi oleh eks Presiden dan Wakil presiden RI yang masing hidup.

“Malah kalau bisa mau diformalkan kita pernah punya lembaga Dewan Pertimbangan Agung, yang bisa diisi oleh mantan-mantan presiden maupun wakil presiden, kalau mau diformalkan kalau Pak Prabowonya setuju,” ujar Bamsoet di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa, 7/5/2024.

Menurut Bamsoet dalam bentuk DPA tersebut wadah para eks presiden dan wakil presiden bakal menjadi formal dan lebih membanggakan.

Tetapi, Bamsoet menilai bahwa tidak masalah jika presidential club tidak diformalkan dalam bentuk DPA dan menyerahkan sepenuhnya mengenai hal tersebut ke Prabowo sebagai Presiden terpilih.*