Ganjar: Kalau Lihat Statement Bu Mega, PDIP di Luar Pemerintahan

Ganjar Pranowo usai pembacaan sidang putusan di Gedung MK, Jakarta Pusat, Senin 22/4/2024.
Ganjar Pranowo usai pembacaan sidang putusan di Gedung MK, Jakarta Pusat, Senin 22/4/2024.

FORUM KEADILAN – Ganjar Pranowo memprediksi partainya, PDIP akan berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hal tersebut sebut Ganjar dapat terbaca dari pernyataan-pernyataan Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Bacaan Lainnya

“Belum memutuskan ya, tapi saya kira kalau lihat statement-statement-nya Bu Mega, rasanya iya. Di luar pemerintahan, kan kita tidak kenal (istilah) oposisi,” ucap Ganjar di kediamannya, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, DIY, Kamis, 25/4/2024.

Menurut Ganjar mengambil posisi di luar pemerintahan penting agar mekanisme check and balance atau saling kontrol antarlembaga mampu terwujud secara baik.

Secara pribadi Ganjar merasa lebih cocok ketika dirinya berada di luar pemerintahan dan hal tersebut ia sampaikan saat disinggung perihal kemungkinan adanya tawaran kursi Menteri untuk dirinya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) ini secara tegas menyatakan sudah mengutarakan sikapnya.

“Ah, itu sudah saya jawab berkali-kali. Biar bedakan antara sikap politik dan penghormatan kepada pemenang. Saya menghormati pemenang, tapi sikap politik saya ya lebih baik kami di luar,” tegasnya.

Diketahui Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Hubungan Luar Negeri, Ahmad Basarah mengatakan bahwa partainya siap untuk menjadi koalisi maupun oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Basarah mengungkapkan hal ini bakal dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI Perjuangan pada Mei mendatang. Menurutnya keputusan itu menjadi hak prerogatif Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan.

“Di sanalah (Rakernas) akan menentukan sikap politiknya, akan berada atau di luar pemerintah,” ujar Basarah di kantor pusat partai, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4) malam.

“Jadi apapun keputusan Ibu Megawati kelak, maka seluruh kader akan siap berada maupun di luar pemerintahan,” ujarnya.

Basarah mengatakan partainya sudah terbiasa melalui dinamika dan cuaca politik sejak era orde baru (orba), bahkan sejak era kolonialisme melalui nama PNI.

PDIP di orba bertahan di tengah intervensi kekuasaan. Termasuk pada Pemilu 1999, ketika partainya untuk pertama kali berada di pemerintahan setelah memenangkan Pemilu.

“Dan di 99, kita menang pemilu, dan kemudian kita pernah di pemerintahan, lalu keluar lagi, dan masuk lagi selama 10 tahun,” ujarnya.

Karena itu, Basarah menegaskan, apapun keputusan Megawati untuk partainya berada di dalam atau luar pemerintahan, seluruh kadernya akan siap. Menurut Basarah, kader PDIP dididik sebagai kader yang dapat hidup dalam segala cuaca dan dinamika politik.*