Tentara Israel Akui Tembaki Warga Palestina saat Antre Bantuan di Gaza

Israel mengakui bahwa pasukan militer mereka menembaki warga yang sedang mengantre bantuan makanan di Gaza pada Kamis, 29/2/2024 waktu setempat. | Ist
Israel mengakui bahwa pasukan militer mereka menembaki warga yang sedang mengantre bantuan makanan di Gaza pada Kamis, 29/2/2024 waktu setempat. | Ist

FORUM KEADILANIsrael mengakui bahwa pasukan militer mereka menembaki warga yang sedang mengantre bantuan makanan di Gaza pada Kamis, 29/2 waktu setempat.

Berdasarkan sumber anonim militer Israel, Insiden tersebut terjadi di dekat ‘Koridor Kemanusiaan’ yang dibangun di wilayah Gaza Selatan.

Bacaan Lainnya

Sumber anonim menyebut serangan tersebut terjadi saat sejumlah warga Palestina yang mendekati pasukan Israel yang mengawasi keluar-masuk truk bantuan ke Kota Gaza.

Dikutip Anadolu Agency, pada Jumat, 1/3, kondisi tersebut menimbulkan bahaya bagi pasukan sehingga personel melepas tembakan.

Di sisi lain, tentara Israel mengklaim kerusuhan terjadi saat mereka yang mencoba mendistribusikan bantuan. Militer Israel juga menyatakan bahwa dari hasil penyelidikan awal ditemukannya beberapa warga Palestina yang mendekati salah satu pos pemeriksaan tentara Israel.

Pasukan itu sudah melepas tembakan peringatan namun warga terus menerobos, lalu pasukan menembaki kaki warga.

Tetapi, seseorang saksi di Kota Gaza yang tidak disebutkan namanya itu, mengatakan kekacauan terjadi ketika ribuan orang berkerumun menuju truk bantuan di bundaran Nabulsi. Tidak lama, tentara Israel menembaki kerumunan dikarenakan “orang-orang terlalu dekat” dengan tank.

Ali Awad Ashqir, seorang warga Gaza lainnya yang mengaku pergi mencari makanan untuk keluarganya yang kelaparan, mengatakan telah menunggu selama dua jam sampai truk yang mulai berdatangan.

“Saat mereka tiba, tentara pendudukan (Israe) menembakkan peluru artileri dan senjata,” kata dia kepada AFP.

Pembunuhan massal Israel yang menewaskan 112 orang di Gaza telah memicu kecaman keras dari beberapa negara. Perserikatan Bangsa-Bangsa, Arab Saudi, Yordania, hingga Mesir pun mengutuk serangan yang melukai lebih dari 700 orang.

Saat ini warga Palestina yang tewas dan terluka dibawa ke beberapa rumah sakit di wilayah Gaza Utara, termasuk Rumah Sakit Al-Shifa, Rumah Sakit Kamal Adwan, dan Rumah Sakit Al-Ahli Arab.

Kementerian Kesehatan Gaza menjelaskan bahwa Al-Shifa dan Rumah Sakit lainnya di aza Utara telah mengalami kerusakan parah sejak agresi Israel dimulai, dan hampir tidak berfungsi diakibatkan kekurangan bahan bakar dan pasokan.

Jumlah korban tewas selama genosida Israel di Gaza mencapai lebih dari 30 ribu orang dan kondisi saat ini semakin diperparah dengan minimnya bantuan makanan dan kesehatan hingga menyebabkan gizi buruk akut bagi ribuan anak Palestina.*

Pos terkait