FORUM KEADILAN – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menyebut, di Pemilu 2024 ini terjadi penurunan yang signifikan terhadap kematian anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) serta petugas pemilu lainnya, yakni di angka 80 persen.
Budi mengungkapkan, penurunan drastis itu perlu diapresiasi, namun tetap meninggalkan duka yang cukup mendalam atas kematian petugas pemilu. Ia menyebut, terdapat 84 orang petugas pemilu yang meninggal dunia.
Budi menjelaskan, penurunan tersebut terjadi karena langkah preventif yang dilakukan antara lembaga penyelenggara pemilu dan pemerintah berjalan dengan baik.
“Walaupun jumlah yang meninggal turun jauh dari Pemilu 2019. Memang terjadi penurunan yang sangat drastis, karena kita melakukan screening kesehatan terhadap petugas pemilu,” katanya saat melakukan konferensi pers di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin, 19/2/2024.
Budi menyebut, ada sekitar 400 ribu petugas kesehatan yang tidak melakukan screening kesehatan. Kemudian, ada juga petugas yang terdeteksi memiliki komorbid tapi sudah terdaftar.
Budi mengatakan, pihaknya mengusulkan screening kesehatan menjadi syarat utama untuk menjadi petugas pemilu selanjutnya. Sehingga, angka kematian petugas pemilu bisa semakin ditekan.
“Ke depannya akan terus kita perbaiki. Kita mau menyempurnakan screening ini. Kami juga ingin mengusulkan, agar screening menjadi syarat untuk menjadi petugas pemilu,” sambungnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari juga mengungkapkan, hingga saat ini santunan yang telah diberikan kepada petugas pemilu yang meninggal sebanyak empat orang.
Kemudian, KPU juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk memberikan honor yang layak bagi petugas.
“Sampai saat ini santunan sudah kita disalurkan kepada empat orang yang meninggal dari total 84 petugas. Kami mengucapkan terima kasih dan berbelasungkawa bagi anggota yang meninggal dunia,” tutupnya.*
Laporan Merinda Faradianti
