FORUM KEADILAN – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengatakan, pihaknya berkomunikasi dengan kubu capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD soal adanya dugaan kecurangan Pilpres 2024.
“Ya tentu saling ngobrol terus ya,” kata Anies di Universitas Indonesoa (UI), Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu 17/2/2023.
Anies mengatakan, Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) hingga saat ini terus mendalami bukti-bukti dugaan kecurangan Pemilu.
Ia mengingatkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan semua pihak penyelenggara pemilu harus serius menindaklanjuti pelanggaran pemilu.
“Perlu serius. KPU harus menghormati semua laporan, karena kita ingin kualitas demokrasi kita lebih baik, dan salah satu indikasi kualitas demokrasi kita itu pemilu yang bersih kemudian jujur,” kata Anies.
Namun, ia sendiri mengaku belum mau berspekulasi lebih jauh soal dugaan kecurangan hingga semua bukti fakta terkumpul.
“Semua saat ini melakukan pengumpulan dan itu juga anjuran kita kepada semua untuk mengumpulkan semua data-data, fakta-fakta, yang kemudian nanti kita akan lihat pemanfaatannya seperti apa,” tukasnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menemukan adanya ketidaksesuaian dari jumlah hasil penghitungan surat suara yang sah dan yang tidak sah dengan jumlah pemilih.
Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty mengatakan, ketidaksesuaian jumlah surat suara tersebut ditemukan di 2.162 tempat pemungutan suara (TPS) di berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu, Bawaslu juga mengungkapkan adanya ketidaksesuaian hasil perolehan suara di tempat pemungutan suara (TPS) dengan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
Terkait hal itu, baik Bawaslu maupun KPU mengatakan bahwa Sirekap hanya alat bantu. Perolehan suara Sirekap bukanlah penentu hasil pemilu.
Selain itu, kedua lembaga penyelenggara pemilu ini juga mengatakan akan memperbaiki data perolehan suara di Sirekap.*