FORUM KEADILAN – Menteri BUMN Erick Thohir menyinggung pihak yang melayangkan protes terkait kebijakan hilirisasi mineral yang patut dipertanyakan nasionalismenya.
Erick menyampaikan hal tersebut saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara peresmian smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur, Kamis, 14/12/2023.
Erick menilai bahwa meskipun ada pihak yang tidak paham mengenai urgensi kebijakan hilirisasi, langkah yang dilakukan Jokowi tersebut merupakan hal yang tepat.
Dia mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan sumber daya mineral yang melimpah, oleh karena itu upaya hilirisasi menjadi komitmen Indonesia untuk tidak menjadi sapi perah. Terutama, kekayaan sumber alam perlahan akan habis.
Erick mengingatkan tidak mungkin Indonesia terus jual mineral mentah tanpa ada manfaat yang berkelanjutan, seperti penciptaan lapangan kerja hingga transfer teknologi.
“Kalau ada pihak yang memprotes hilirisasi dan ingin kita terus menerus menjual bahan mineral mentah, saya rasa perlu dipertanyakan nasionalismenya,” ujar Erick dalam keterangan resmi, Kamis, 14/12/2023.
Erick mengungkapkan Freeport Indonesia memiliki saham 51 persen yang dimiliki pemerintah melalui BUMN Holding Pertambangan MIND ID, mempunyai komitmen untuk mendukung program hilirisasi lewat transfer teknologi dan pembangunan smelter.
Diketahui, Smelter PTFI di Gresik beroperasi di bawah bendera PT Smelting. Proyek Fasilitas pengolahan dan pemurnian tersebut dibangun atas kerja sama PTFI dengan Mitsubishi.
Smelter akan mengolah tembaga yang dihasilkan oleh PTFI.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan smelter PT Smelting di Gresik untuk meningkatkan produksi olahan tembaga hingga 1,3 juta ton per tahun.
Kapasitas produksi tersebut akan meningkat hingga 3 juta ton per tahun setelah smelter baru akan rampung pada Mei 2024.
“Dan nilai tambahnya ada semua di indonesia karena dengan itu nanti akan muncul industri baru seperti yang sudah ada juga dalam proses pembangunan untuk copper foil,” jelas Jokowi.
Hilirisasi industri didorong Jokowi agar terus dilakukan. Menurut dia, langkah itu menjadi pijakan Indonesia untuk menjadi negara maju.
“Semuanya harus dihilirisasikan agar nilai tambah itu ada di negara kita, kesempatan kerja itu ada di negara kita, baik itu di perkebunan, pertanian, perikanan, semuanya,” ujar Jokowi.
“Jangan sampai kita kirim lagi mineral dalam bentuk mentah, bahan-bahan perkebunan pertanian dalam bentuk mentah. Harus minimal setengah jadi atau syukur-syukur bisa barang jadi,” sambung Jokowi.*