Kala Jokowi Dituding Mengekor Jejak Kampanye Ganjar

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, melakukan kunjungan ke Pasar Baru, Klandasan ilir, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa, 5/12/2023 | Dok. Pribadi
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, melakukan kunjungan ke Pasar Baru, Klandasan ilir, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa, 5/12/2023 | Ist

FORUM KEADILAN – Agenda Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kerap berdampingan dengan jadwal kampanye Ganjar Pranowo membuat berbagai spekulasi. Kejadian yang berulang, membuat tudingan bahwa Presiden membuntuti kampanye Ganjar jadi masuk akal.

Tudingan itu muncul karena saat Ganjar mengunjungi Papua pada 20-21 November 2023, Jokowi ke Papua pada keesokan harinya. Lalu ketika Ganjar berkunjung ke sejumlah titik di Nusa Tenggara Timur (NTT) di 1 Desember, Jokowi juga ke NTT tiga hari setelahnya.

Bacaan Lainnya

Pengamat Politik Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, tudingan itu bisa saja benar kalau hal tersebut dilakukan berulang-ulang oleh Jokowi.

Menurut Dedi, jika berulang, kunjungan kerja Jokowi bisa saja diartikan sebagai upaya untuk menghilangkan jejak kampanye Ganjar di wilayah tersebut.

“Jokowi ingin dengan segera menghilangkan jejak kampanye Ganjar. Karena, secara politis hanya Ganjar yang potensial untuk dihilangkan performanya untuk tingkatkan elektabilitas Prabowo,” kata Dedi kepada Forum Keadilan, Selasa 12/12/2023.

Dedi memandang, Ganjar merupakan sosok yang kerap mencitrakan dirinya sebagai penerus Jokowi, termasuk meneruskan program kerja yang sudah dicanangkan oleh Jokowi. Hal itu bisa jadi alasan Jokowi untuk membuntutinya.

Ia memaparkan, kunjungan Jokowi selepas kampanye Ganjar bisa saja berdampak pada penurunan elektabilitas mantan Gubernur Jawa Tengah itu. Sebab, kehadiran Jokowi dapat menghapus ingatan masyarakat soal kampanye yang sudah dilakukan Ganjar.

“Jika publik melihat Jokowi, maka ingatan segera ke Gibran. Berbeda halnya, jika Ganjar datang lebih lambat dari Jokowi. Ini bisa dipandang sebagai bentuk upaya Ganjar mengikuti Jokowi,” paparnya.

Sementara itu, Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad punya pendapat berbeda. Menurutnya, kedekatan jadwal Jokowi dan Ganjar hanya sebuah kebetulan semata. Sebab, kunjungan kerja yang dilakukan Jokowi sudah dijadwalkan sejak lama.

“Kegiatan presiden di daerah pasti sudah terjadwal jauh-jauh hari. Kalau ada kunjungan yang beririsan, saya duga itu kebetulan saja,” ucapnya kepada Forum Keadilan, Selasa 12/12.

Saidiman menganggap, kalaupun Jokowi membuntuti Ganjar, hal itu tidak lantas berdampak kepada penurunan suara ke Ganjar. Menurutnya, adanya penurunan suara dukungan ke Ganjar yang terjadi belakangan ini disebabkan posisi Jokowi yang kian erat dengan Prabowo Subianto.

“Tentang suara Ganjar turun, menurut saya lebih disebabkan karena posisi Jokowi yang semakin terlihat jelas di pihak Prabowo. Ini membuat sebagian loyalis Jokowi yang sebelumnya berkumpul di Ganjar mulai menyeberang ke Prabowo. Walaupun tidak semuanya, tetapi komposisi pendukung Ganjar masih didominasi oleh pendukung Jokowi juga,” tandasnya.

Tudingan menapaki jejak Ganjar sebelumnya juga pernah dibantah oleh Presiden Jokowi. Ia mengatakan, kunjungan kerjanya sudah dijadwalkan jauh-jauh hari dan tidak terkait dengan kampanye capres mana pun.

Ndak seperti itu. Jadwal untuk kunjungan Presiden itu, sudah dirancang tiga bulan sebelumnya dan pasti ada tujuannya,” kata Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 7/12.

Jokowi menjelaskan, kunjungannya ke Kupang, NTT kemarin karena ada peresmian rumah sakit besar senilai Rp420 miliar. Untuk acara peresmian itu, biasanya kementerian sudah antre dari tiga bulan sebelumnya.* (Tim FORUM KEADILAN)

Pos terkait