Rocky Gerung Penuhi Panggilan Bareskrim soal Dugaan Hina Jokowi

Rocky Gerung
Rocky Gerung | YouTube

FORUM KEADILAN – Rocky Gerung memenuhi panggilan Bareskrim Polri sebagai saksi kasus dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu, 6/9/2023.

Rocky datang ke Bareskrim sekitar pukul 10.10 WIB. Ia datang seorang diri dengan mengenakan kemeja biru muda.

Bacaan Lainnya

Ditanya soal persiapannya, Rocky mengaku hanya membawa minuman isotonik.

Sejatinya, Rocky dimintai hadir pada Senin, 4/9. Namun, ia tak bisa hadir karena mengisi kuliah di salah satu pesantren di Sukabumi, Jawa Barat.

“Saya minta ditunda, mestinya kemarin Senin tapi saya kasih kuliah di Pesantren di Sukabumi jadi nggak mungkin dibatalin. Saya minta tolong Bareskrim untuk tunda hari ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rocky mengaku heran masalah pernyataannya dirinya bisa berlanjut hingga kini. Meski begitu, ia akan tetap mengikuti proses hukumnya.

“Kata Pak Jokowi masalahnya masalah kecil kenapa dibawa ke markas besar,” ucap Rocky.

“Sudah nggak apa-apa, entar tunggu saja habis selesai. Gua sudah di sini artinya gua mau ikuti (proses hukum),” lanjutnya.

Dalam perkara ini, Bareskrim dan Polda jajaran telah menerima sebanyak 24 laporan polisi terkait perkara Rocky. Polisi juga telah meminta keterangan 72 saksi dan 13 ahli.

Adapun perkara Rocky ini masih dalam tahap penyelidikan.

Sebelumnya, pernyataan Rocky Gerung di kanal YouTube milik Refly Harun menuai sorotan karena dinilai menghina Jokowi. Berikut pernyataannya:

Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia mesti pergi ke China buat nawarin IKN. Dia mesti mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia nggak mikirin nasib kita.

Itu b** yang t. Kalau dia b* pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi b* t* itu sekaligus b** yang pengecut. Ajaib, b** tapi pengecut.

Rocky Gerung Minta Maaf

Rocky lalu meminta maaf karena pernyataannya menimbulkan perselisihan.

“Saya minta maaf karena peristiwa itu membuat perselisihan ini makin menjadi-jadi tuh, itu intinya tuh. Yang tentu ini berbahaya di dalam tahun-tahun politik,” kata Rocky saat konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 4/8.

Rocky menduga berbagai macam kepentingan akan memanfaatkan kasus ini. Namun dia menegaskan tidak akan pernah berhenti menjadi pengkritik.

“Kenapa? Karena kasus ini berbagai macam kepentingan mengincar untuk mengeksploitasi itu. Tapi saya tidak akan berhenti menjadi pengkritik, itu dasarnya. Jadi sekali lagi, saya anggap saja bahwa, oke selesaikan saja kasus ini,” tutur Rocky.

“Saya tetap akan mengatakan bahwa saya akan terus mengambil risiko untuk menjadi pendidik demokrasi itu dengan segala macam akibat,” tutupnya.*