Demokrat Singgung Pengkhianatan Usai Anies Gandeng Cak Imin

AHY saat konferensi pers di kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 11/8/2023 | Charlie Adolf Lumban Tobing/Forum Keadilan
AHY saat konferensi pers di kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 11/8/2023 | Charlie Adolf Lumban Tobing/Forum Keadilan

FORUM KEADILAN – Partai Demokrat menyebut Nasdem secara sepihak mengusung duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pilpres 2024 mendatang.

Bahkan Demokrat bicara soal pengkhianatan terhadap spirit perubahan.

Bacaan Lainnya

“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap piagam koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” kata Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam keterangan tertulis pada Kamis, 31/8/2023.

Lebih lanjut, Riefky juga mengatakan pihaknya mengetahui informasi ini dari Sudirman Said yang menyebutkan bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik antara NasDem dan PKB demi mengusung Anies dan Cak Imin.

Atas peristiwa itu, Riefky mengatakan Demokrat bakal menggelar rapat Majelis Tinggi Demokrat.

“Menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan capres/cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai,” ujar Riefky.

Hal senada juga disampaikan oleh juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra yang juga mengatakan bahwa partainya merasa dikhianati dengan adanya rencana duet Anies dan Cak Imin.

“Ya jelas kami merasa dikhianati, bahasanya kami ini adalah penghianatan. Yang kedua adalah tidak tahu etika. Kalau bagi kami bagaimana kita mau berjuang bersama,” kata juru bicara Demokrat Herzaky Mahendra Putra pada Kamis, 31/8.

“Kita bicara perbaikan, perubahan buat masyarakat Indonesia, tapi pada saat dalam konteks perjuangannya saja tidak menggunakan cara-cara yang pas gitu,” sambungnya.*

Pos terkait