KPK Masih Pertimbangkan Lukas Enembe Ditahan di Tempat Khusus

Lukas Enembe
Lukas Enembe. | Ist

FORUM KEADILAN – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih membahas soal penempatan penahanan Gubernur nonaktif Papua, Lukas Enembe.

Hal ini imbas dari protesnya 20 tahanan di Rutan Merah Putih KPK.

Bacaan Lainnya

Seperti diketahui, 20 tahanan mengeluhkan perilaku Lukas Enembe yang dinilai tidak higienis dan bisa membahayakan tahanan lain.

Para tahanan mengeluhkan kebiasaan Lukas Enembe yang kerap buang air kecil sembarangan hingga tidak pernah membersihkan bekas buang air besarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan Ali Fikri mengatakan pihaknya telah  berkomunikasi dengan pengelola rutan. Namun, sejauh ini belum ada kesimpulan Lukas Enembe harus ditahan di tempat khusus.

“Pembahasannya belum sampai kesimpulan. Nanti seperti apa yang bersangkutan apakah akan ditempatkan khusus misalnya, kan ada banyak pertimbangan-pertimbangan,” ujar Ali pada Selasa, 8/8/2023.

Ali juga berpendapat bahwa KPK harus memperlakukan para tahanan dengan sama kecuali persoalan kesehatan.

Ali mengatakan, untuk mendukung kondisi kesehatan Lukas Enembe, KPK mengganti menu makanan berat menjadi ubi.

Hal itu sesuai permintaan tersangka suap dan gratifikasi itu meskipun penyedia katering Rutan KPK awalnya hanya menyediakan nasi.

“Itu bagian dari terus menjaga kesehatannya, baik fisik maupun mentalnya kami beri kebebasan,” ujar Ali.

Namun, Ali terus mengingatkan agar Lukas bersikap kooperatif agar mau diperiksa dan minum obat dari dokter Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).

Sebelumnya, tahanan di Rutan Merah Putih (MP) KPK mengeluhkan tabiat Lukas Enembe yang mengompol hingga meludah di berbagai tempat.

Keluhan mereka dituangkan dalam surat bersama yang melampirkan tanda tangan 20 tahanan, termasuk Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Hasbi Hasan dan Mantan Kepala Bea dan Cukai Makassar, Andhi Pramono.*