KPK: Andhi Pramono Terlibat Transaksi Mencurigakan Rp60 Miliar

FORUM KEADILAN – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap bahwa mantan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono terlibat transaksi mencurigakan senilai Rp 60.166.172.800.
Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, pihaknya telah memetakan sebanyak 33 laporan hasil analisis (LHA) PPATK terkait Kemenkeu dan pajak. Ditemukan bahwa 2 tidak terdapat dalam database KPK dan 5 dalam proses penelaahan di Direktorat Pusat Pelayanan dan Pengaduan Masyarakat (PLPM) dan LHKPN.
Adapun 11 laporan saat ini berada di tahap penyelidikan. Selain itu, 12 di antara laporan sudah dilakukan penyidikan. Kemudian, ada 3 laporan yang dilimpahkan ke Mabes Polri.
“Pertama, AP (Adhi Pramono) nilai transaksi Rp60 miliar (status) sudah tersangka,” ujar Firli dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi III DPR RI, Rabu, 7/6/2023.
Berikut 16 pejabat Kemenkeu yang terlibat transaksi mencurigakan berdasarkan data yang diperlihatkan Firly:
1. Andhi Pramono nominal transaksi Rp 60,16 miliar (tersangka)
2. Eddi Setiadi nominal transaksi Rp 51,80 miliar (terpidana)
3. Istadi Prahastanto nominal transaksi Rp 3,99 miliar (terpidana)
4. Heru Sumarwanto Rp 3,99 miliar (terpidana)
5. Sukiman nominal transaksi Rp 15,61 miliar (terpidana)
6. Natan Pasomba nominal transaksi Rp 40 miliar (terpidana)
7. Suherlan nominal transaksi Rp 40 miliar (terpidana)
8. Yul Dirga nominal transaksi Rp 53,88 miliar (terpidana)
9. Hadi Sutrisno nominal transaksi Rp 2,76 triliun (terpidana)
10. Agus Susetyo nominal transaksi Rp 818,29 miliar (terpidana)
11. Aulia Imran Maghribi nominal transaksi Rp 818,29 miliar (terpidana)
12. Ryan Ahmad Rinas nominal transaksi Rp 818,29 miliar (terpidana)
13. Veronika Lindawati nominal transaksi Rp 818,29 miliar (terpidana)
14. Yulmanizar nominal transaksi Rp 3,22 triliun (terpidana)
15. Wawan Ridwan nominal transaksi Rp 3,22 triliun (terpidana)
16. Alfred Simanjuntak nominal transaksi Rp 1,27 triliun (terpidana).
“Kami ingin sampaikan dari 16 tersangka tersebut dengan nilai transaksi Rp 8,5 triliun sudah kami tuntaskan,” terang Firly. *