FORUM KEADILAN – Korban penggusuran Kampung Bayam saat ini menempati tenda yang berada di depan salah satu pintu Jakarta International Stadium (JIS).
Kampung Bayam sendiri terletak di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Warga sudah tinggal di tenda tersebut selama kurang lebih tiga bulan dengan kondisi yang seadanya.
Selain orang dewasa yang tinggal di tenda, ada juga balita hingga anak-anak yang ikut tinggal.
Warga Kampung Bayam sendiri berprofesi sebagai buruh serabutan, pengemudi ojek online hingga kuli.
Berada di satu lingkungan yang sama, warga memutuskan untuk membuka usaha warung dan bensin eceran untuk menambah pendapatan mereka.
Menurut pantauan Forum Keadilan pada hari Senin 20/2/2023, kondisi tenda tempat tinggal warga diisi oleh 5 Kepala Keluarga (KK). Satu KK beranggotakan 4 hingga 5 orang.
Tenda yang ditempati warga terbilang cukup memprihatinkan.
Warga tidur berhimpitan dalam tenda dan hanya beralaskan terpal atau tikar.
Untuk fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK) kurang memadai.
Bahkan warga harus menumpang pada kantor penjaga palang pintu kereta.
Saat ini, warga akhirnya gotong royong membuat MCK mandiri dengan alat seadanya.
Lalu untuk listrik, warga Kampung Bayam ini mengandalkan genset yang menyala hanya pada malam hari saja, yakni pukul 6 petang sampai pukul 5 pagi.
Disinggung soal kondisinya, warga pun mengungkapkan harapannya.
“Harapan kami dari PWKB (Persatuan Warga Kampung Bayam), terus terang kami inginnya masuk dulu (ke rumah susun) dan harga terjangkau,” ujar Sunarso warga Kampung Bayam.*
Laporan Hairulloh Rizki Zakaria