AS Tuding Balon Mata-mata Cina Dikirim ke 40 Negara

Puing-puing balon mata-mata Cina yang ditembak diatas laut AS . | AP

FORUM KEADILAN – Amerika Serikat (AS) menuding balon mata-mata Cina dikirim ke 40 negara di lima benua untuk mengumpulkan informasi intelijen. Namun, AS tak menyebut lebih lanjut negara mana saja yang dimaksud.

Otoritas AS juga yakin balon mata-mata Cina yang mengudara di wilayahnya dan ditembak jatuh akhir pekan lalu dikontrol oleh militer Beijing.

Bacaan Lainnya

Dilansir AFP, Jumat, 10/2/2023, seorang pejabat senior pada Departemen Luar Negeri AS, yang enggan disebut namanya, mengatakan keyakinan tersebut muncul setelah para personel Angkatan Laut AS berhasil mengevakuasi puing balon mata-mata itu dari lautan pekan ini.

Jet tempur F-22 milik AS menembak jatuh balon mata-mata itu dengan sebuah rudal pada Sabtu, 4/2, lalu. Balon itu ditembak jatuh saat mengudara di atas perairan Atlantik, setelah beberapa hari terbang di wilayah udara AS, termasuk melintasi situs-situs militer sangat rahasia.

Pejabat senior AS tersebut mengatakan, otoritas Washington meyakini balon mata-mata itu ada di bawah kendali Tentara Pembebasan Rakyat (nama resmi militer Cina).

“Kami meyakini bahwa produsen balon itu memiliki hubungan langsung dengan militer Cina,” cetus pejabat senior Departemen Luar Negeri AS itu.

Dia mengatakan, AS tengah mempertimbangkan untuk mengambil tindakan tegas terhadap entitas Cina yang terkait dengan operasi balon mata-mata itu. Dia mengatakan ada kemungkinan AS menjatuhkan sanksi terhadap Cina.

Dia juga menegaskan, berdasarkan gambar detail yang diambil oleh pesawat pengintai U2, peralatan pada muatan balon itu ‘jelas-jelas dimaksudkan untuk pengintaian intelijen dan tidak konsisten dengan peralatan yang ada pada balon cuaca’.

“(Balon) itu memiliki banyak antena untuk memasukkan susunan yang kemungkinan mampu mengumpulkan dan melakukan geo-lokasi komunikasi,” sebutnya.

“diperlengkapi dengan panel-panel surya yang berukuran cukup besar untuk menghasilkan daya yang diperlukan untuk mengoperasikan beberapa sensor pengumpulan intelijen aktif,” lanjut pejabat senior AS tersebut.

Seorang pejabat pada Biro Investigasi Federal (FBI), yang ditugaskan memeriksa puing balon mata-mata itu, menyatakan sejauh ini hanya bagian ‘sangat kecil’ dari muatan mata-mata dan daya elektronik dari balon itu yang telah ditemukan

“Bukti yang telah ditemukan dan dibawa ke FBI sangat terbatas,” ucap pejabat FBI itu.

Dia juga menyatakan pemeriksaan tengah dilakukan di sejumlah laboratorium FBI di Quantico, Virginia.

Puing yang ditemukan sejauh ini hanya yang mengapung di permukaan laut. Sebagian besar muatan, sebut pejabat FBI itu, tenggelam di lautan dengan kedalaman 14 meter setelah balon mata-mata itu ditembak jatuh.

“(Balon) itu memiliki beberapa antena untuk memasukkan sistem yang tampaknya mampu mengumpulkan dan mengomunikasikan lokasi geografis,” ujar pejabat AS seperti dilansir DW.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Mao Ning menegaskan bahwa balon tak berawak tersebut adalah pesawat meteorologi sipil.

Mao mengatakan menembak jatuh balon itu adalah tindakan ‘tidak bertanggung jawab’ dan tuduhan terhadap Beijing ‘mungkin merupakan bagian dari perang informasi pihak Amerika melawan Cina’.

Sejauh ini, Beijing belum mengungkapkan dari departemen atau perusahaan mana balon tersebut berasal.

Insiden tersebut meningkatkan ketegangan antara Amerika dan Cina. Pentagon mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Cina menolak untuk menerima panggilan telepon dari Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada hari Sabtu, 4/2.

Tak lama setelah balon tersebut pertama terlihat di AS, Menteri Luar Negeri Antony Blinken membatalkan kunjungan berisiko tinggi ke Beijing, yang membuat meningkatnya kekhawatiran terkait hubungan antara kedua negara yang sudah memburuk.*