Minggu, 12 Oktober 2025
Menu

Menkeu Purbaya akan Bubarkan Satgas BLBI

Redaksi
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 10/9/2025| BPMI Setpres/Rusman
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 10/9/2025| BPMI Setpres/Rusman
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Purbaya Yudhi Sadewa, berencana akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) karena hanya membuat gaduh.

Purbaya juga menilai Satgas BLBI tidak membuahkan hasil banyak selain kegaduhan.

“Untuk Satgas BLBI, nanti, saya masih dalam proses. Nanti saya lihat seperti apa ininya, tapi saya sih melihatnya kelamaan, hasilnya enggak banyak-banyak amat,” ujar Purbaya via Zoom saat mengisi Media Gathering Kemenkeu 2025 di Novotel Bogor, Jawa Barat, Jumat, 10/10/2025.

“Cuma bikin ribut saja, income-nya gak banyak-banyak amat. Daripada bikin noise, mungkin akan kita akhiri Satgas (BLBI) itu,” tegasnya.

Walaupun demikian, Purbaya menekankan bahwa dirinya masih harus melakukan asesmen lebih lanjut dan langkah ini ditempuh sebelum akhirnya pemerintah benar-benar menghapus atau mengakhiri masa kerja Satgas BLBI.

Purbaya juga merespons ribut-ribut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan putri Presiden RI ke-2 Soeharto, yaitu Siti Hardiyanti Hastuti Rukmana atau Tutut Soeharto. Ini menyusul gugatan yang dilayangkan Tutut kepada Menkeu.

Diketahui, Soeharto menggugat Menkeu di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Gugatan tersebut didaftarkan dengan Nomor 308/G/2025/PTUN.JKT pada Jumat, 12/9.

Menurut informasi beredar, gugatan terkait Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 266/MK/KN/2025 tentang Pencegahan Bepergian ke Luar Wilayah Republik Indonesia terhadap Siti Hardiyanti Hastuti Rukmana dalam Rangka Pengurusan Piutang Negara. Beleid itu diklaim tertanggal 17 Juli 2025, yakni ketika posisi menteri keuangan masih dijabat oleh Sri Mulyani.

“Gugatan mbak Tutut sudah dicabut oleh mbak Tutut, ya, kita hormati,” tegasnya.

“Kita sudah ketemu dengan mbak Tutut, saya sudah diskusi. Pada dasarnya, dia menghormati langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah,” pungkasnya.*