Pelajar SMK Tewas Dibacok di Pomad Bogor

FORUM KEADILAN – Seorang pelajar laki-laki berinisial AS dibacok di Simpang Pomad, Jalan Raya Jakarta-Bogor, Kota Bogor, pada Jumat, 10/3/2023.
AS dilaporkan meninggal dunia karena luka bacokan senjata tajam (sajam) di bagian leher.
“Betul, kejadiannya betul. Korban meninggal dunia, korbannya pelajar Kota Bogor,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso saat dikonfirmasi wartawan, dikutip, Sabtu, 11/3.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Sujatmiko Baliarto mengungkap, AS merupakan siswa kelas X SMK di Kota Bogor.
“Korban diketahui atas nama AS kelas X SMK Bina Warga. Iya, SMK di Kota Bogor, kalau tempat tinggalnya di wilayah Kabupaten Bogor,” kata Sujatmiko, Jumat, 10/3.
Kronologi
Peristiwa pembacokan tersebut terjadi pada Jumat, 10/3 sekitar pukul 09.30 WIB.
Saat itu, korban sedang berdiri di tengah median jalan dan akan menyeberang. Pada waktu bersamaan, pemotor berpenumpang tiga orang datang dari arah Cibinong menuju Kedunghalang, Kota Bogor.
Setelah berhenti, seorang pelaku turun sambil menenteng senjata sejenis pedang. Pelaku langsung mengayunkannya ke arah belakang leher korban.
Korban lalu tersungkur akibat sabetan pedang. Korban sempat bangun dan menyeberang jalan.
Namun, korban yang kala itu masih menggunakan seragam sekolah lengkap akhirnya tewas di pinggir jalan depan gapura Jalan Mandala Jalan Raya Jakarta-Bogor.
“Yang saya lihat, luka korban di bawah bibir memanjang ke leher samping. Itu dia sempat jalan dari tengah jalan (median jalan) itu ke sini. Ambruknya di sini,” kata driver ojek pangkalan bernama Sobur di lokasi kejadian.
Pelaku yang berjumlah tiga orang itu, kata Sobur, menggunakan seragam sekolah saat beraksi.
“Pelaku satu motor tiga orang, pakai seragam semua, berseragam SMK. Nggak pakai almamater, kayaknya sih pelaku yang ngebacok yang tengah,” ucap Sobur.
Sobur mengaku sempat melihat CCTV di sekitar lokasi yang merekam sosok pelaku.
“Saya sempat lihat CCTV di gereja. Pelaku bertiga, ada yang pakai topi yang paling belakang,” kata Sobur.
Wali Kota Bogor Buka Suara
Wali Kota Bogor Bima Arya pun buka suara. Dia mengatakan, pihaknya akan mengusulkan kepada Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jawa Barat memberikan sanksi keras kepada SMA/SMK di Kota Bogor yang siswanya terlibat tawuran.
“Kami akan mengusulkan kepada KCD untuk memberikan sanksi sekeras-kerasnya, dan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap sekolah-sekolah yang dalam catatan ini terlihat aktif dalam tawuran,” kata Bima kepada wartawan, Jumat, 10/3.
Bima juga mengusulkan agar menyetop bantuan dana hingga pendaftaran siswa baru bagi SMK yang terlibat tawuran.
“Saya mengusulkan sanksi sekeras mungkin, antara lain dengan tidak mengizinkan melakukan PPDB, menyetop bantuan dana dan sebagainya,” katanya.*