Dua Kerangka di Kwitang Identik dengan Farhan-Reno
FORUM KEADILAN – Hasil tes DNA terhadap dua kerangka manusia yang ditemukan di Kantor Administrasi Lantai 2 Gedung Astra Credit Companies (ACC), Kwitang, Jakarta Pusat identic dengan dua orang pendemo yang dilaporkan hilang, yaitu M Farhan Hamid dan Reno Syahputradewo.
Kasat Reskrim Jakarta Pusat AKBP Roby Saputra pun menjelaskan bahwa awalnya, Polres Metro Jakarta Pusat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi tersebut pada 2 September. Namun, pihaknya tidak menemukan jasad ataupun dua kerangka tersebut. Hal ini lantaran kondisi bangunan sudah penuh dengan puing-puing.
“Kita sudah cek secara menyeluruh seluruh gedung namun kita memang tidak melihat dan mencium karena di lokasi tersebut itu bercampur dengan puing-puing sisa kebakaran. Jadi tidak ada sama sekali yang menandakan ada korban kebakaran pada saat itu,” ungkap Robby di RS Polri, Jakarta, Jumat, 7/11/2025.
Kemudian, tim Puslabfor Polri pun telah melakukan olah TKP di lokasi pada 19 September, namun tidak menemukan adanya kerangka tersebut.
“Karena memang kondisinta kalau kebakaran kalau daging terbakar itu sama dengan bau kayu terbakar kalau kebakar yang full menyeluruh,” tutur dia.
Ia menjelaskan, sekuriti gedung juga sudah melakukan patroli rutin di sekitar area yang terbakar tersebut. Akan tetapi, kondisi gedung yang hangus juga membuat sekuriti internal tidak menemukan kerangka Reno dan Farhan.
“Jadi kenapa bisa lama tidak ditemukan karena dari mulai terbakar sampai ditemukan di lokasi tersebut tidak ada kegiatan yang membersihkan puing-puing atau membuka tumpukan-tumpukan yang kemudian ditemukan jenazah tersebut,” jelas Reno.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menyebut bahwa pemilik geung khawatir bangunan akan roboh usai dilanda kebakaran saat itu. Gedung tersebut pun sudah tak bisa digunakan untuk kegiatan operasional setelah terbakar.
“Kondisi gedung ini juga bangunan dalam kondisi hampir banyak terbakar dan sudah tidak bisa digunakan untuk secara normal untuk operasional ada kekhawatiran dari pemilik gedung saat memasuki gedung runtuh. Karena pada saat ditemukan dua kerangka manusia ini dalam kondisi tertimbun puing-puing,” papar dia.
Di sisi lain, Karo Labdokkes Polri Brigjen Sumy Hastry Purwanti mengungkap bahwa secara ilmiah, bau tubuh manusia yang terbakar di bulan pertama akan sama dengan bau bangunan yang mengalami kebakaran.
“Kalau dalam proses dari awal sampai satu bulan dengan keadaan lingkungan terbakar itu pasti akan mengeluarkan bau yang sama-sama terbakar,” ujar dia.
Bau sisa tubuh yang terbakar pun baru bakal berubah ketika masuk pada bulan kedua. Hal inilah yang membuat kerangka Reno dan Farhan baru ditemukan setelah dua bulan peristiwa kebakaran terjadi.
“Setelah masuk bulan kedua bahkan ketiga itu proses bau terhadap sisa bagian tubuh dengan kerangka akan tercium jelas kalau ini pembusukan dari suatu tubuh manusia. Jadi kenapa ditemukannya setelah bulan kedua, setelah dibersihkan loh kok ada bau yang tidak enak atau tidak menyenangkan setelah dibongkar itu kerangka tubuh manusia,” papar dia.*
