Imigrasi Jaring 170 WNA Overstay dari 27 Negara, Mayoritas Warga Nigeria

FORUM KEADILAN – Direktorat Jenderal Imigrasi menjaring sebanyak 170 warga negara asing (WNA) yang terbukti melakukan pelanggaran keimigrasian, seperti overstay, penggunaan data palsu, hingga investor fiktif. Para WNA tersebut berasal dari 27 negara dengan jumlah terbanyak berasal dari Nigeria.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi Yuldi Yusman mengatakan bahwa operasi ini melibatkan 10 kantor imigrasi dari wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
“Lokasi yang kami jadikan sasaran operasi kali ini ada tiga objek, yaitu apartemen, beberapa kafe di wilayah Jakarta Pusat, dan pusat perbelanjaan,” kata Yuldi di Gedung Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta, Jumat, 16/5/2025.
Menurut Yuldi, operasi difokuskan pada paket lokasi tertentu karena meningkatnya aktivitas mencurigakan dari sejumlah WNA dalam beberapa hari terakhir. Ia menyebut, terdapat laporan mengenai WNA yang berperilaku tidak terkendali di ruang publik.
“Beberapa di antaranya mengamuk tanpa bisa dikendalikan. Ini menjadi perhatian serius kami,” ujarnya.
Yuldi merinci, dari total 170 WNA yang diamankan, 61 orang berasal dari Nigeria, 27 dari Kamerun, 14 dari Pakistan, 12 dari Sierra Leone, serta masing-masing delapan orang dari Pantai Gading dan Gambia serta sisanya dari negara-negara lain.
Adapun jenis pelanggaran yang dilakukan antara lain memberikan keterangan palsu, menggunakan sponsor fiktif, overstay, serta mengklaim sebagai investor fiktif. Atas perbuatan tersebut, mereka diduga melanggar Pasal 78 Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Atas pelanggaran tersebut, para WNA terancam hukuman pidana paling lama lima tahun penjara dan/atau denda maksimal Rp500 juta. Selain itu, mereka juga akan dikenakan tindakan administratif berupa deportasi.
Yuldi pun menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas WNA di Indonesia.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan pelanggaran keimigrasian di lingkungan sekitarnya,” tutupnya.*
Laporan Muhammad Reza