FORUM KEADILAN – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi, mengklarifikasi pernyataanya tentang memasak kepala babi. Pernyataan yang disampaikannya saat merespons teror yang diterima oleh Kantor Tempo.
Hal ini bermula dari wartawan kantor Tempo yakni Francisca Christy Rosana atau Cica yang mendapatkan kiriman kepala babi tanpa telinga. Tempo hingga sejumlah pihak menilai bahwa kiriman tersebut sebagai ancaman terhadap kebebasan pers. Terutama, Cica adalah bagian dari tim Bocor Alus Politik yang menyajikan produk jurnalisme investigatif.
Usai kejadian tersebut, awak media meminta tanggapan dari Istana melalui Hasan. Namun, Hasan menyarankan agar kepala babi tersebut untuk dimasak.
“Sudah dimasak saja, sudah dimasak saja,” kata Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 21/3/2025.
Usai pernyataan tersebut disampaikan hingga menimbulkan polemik di kalangan seluruh masyarakat, pada Sabtu, 22/3/2025, Hasan meluruskan pernyataan mengenai memasak kepala babi dan mengatakan bahwa pernyataannya dan ide memasaknya tersebut berdasarkan melihat akun media sosial Cica.
“Padahal kan saya mengutip dari X-nya Francisca, wartawati yang dikirimi kepala babi itu. Saya tuh sebenarnya jarang sepakat sama Tempo lho, ya tapi saya setuju dengan cara Francisca merespons itu,” kata Hasan, pada Sabtu, 22/3/2025.
Hasan menyebut teror kepala babi adalah cara kuno dan sepakat bahwa dengan Cica menanggapi teror tersebut dengan memasaknya. Ia menegaskan bahwa pernyataannya tidak merendahkan pers.
Menurutnya, pernyataan untuk memasak kepala babi tersebut merendahkan si peneror.
“Dan kalau saya ya karena saya tahu dari X-nya dia makan daging babi ya saya bilang kalau dikirim gitu cara melecehkan peneror yang lebih paripurna lagi ya dimasak,” tuturnya.*